Rabu, 18 Juli 2012

Pengaruh Medan Listrik & Mahnet Terhadap Kesehatan Manusia Di Industri PLTD


Industrialisasi pada saat ini akan menimbulkan masalah yang baru, kalau tidak dengan segera ditanggulangi saat ini dengan cepat. Lingkungan industri merupakan salah satu contoh lingkungan kerja. Walaupun seorang karyawan hanya menggunakan sepertiga dari waktu hariannya untuk melakukan pekerjaan di lingkungan industri, tetapi pemaparan dirinya di lingkungan itu memungkinkan timbulnya gangguan kesehatan dengan resiko trauma fisik gangguan kesehatan morbiditas, disabilitas dan mortalitas. Dari studi yang pernah dilakukan di Amerika Serikat oleh The National Institute of Occupational Safety and Health pada tahun 1997 terungkap bahwa satu dari empat karyawan yang bekerja di lingkungan industri tersedia pada bahan beracun dan kanker. Lebih dari 20.000.000 karyawan yang bekerja di lingkungan industri setiap harinya menggarap bahan-bahan yang diketahui mempunyai resiko untuk menimbulkan kanker, penyakit paru, hipertensi dan gangguan metabolisme lain.
Paling sedikit ada 390.000 kasus gangguan kefaalan yang terinduksi oleh dampak negatif lingkungan industri dan100.000 kematian karena sebab okupasional dilaporkan setiap tahun. Indonesia saat ini mengalami transisi dapat terlihat dari perombakan struktur ekonomi menuju ekonomi industri, pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi yang meningkatkan jumlahnya, maka berubahlah beberapa indikator kesehatan seperti penurunan angka kematian ibu, meningkatnya angka harapan hidup ( 63 tahun ) dan status gizi.
Jumlah penduduk terus bertambah, cara bercocok tanam tradisional tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Dengan kemampuan daya pikir manusia, maka manusia mulai menemukan mesin-mesin yang dapat bekerja lebih cepat dan efisien si dari tenaga manusia. Peristiwa ini mulai dikenal dengan penemuan mesin uap oleh James Waat. Fase industri ini menimbulkan dampak yang sangat menyolok selain kemakmuran yang diperoleh juga exploitasi tenaga kerja, kecelakaan kerja, pencemaran lingkungan, penyakit, wabah.  Pencemaran udara yang disebabkan industri dapat menimbulkan asphyxia dimana darah kekurangan oksigen dan tidak mampu melepas CO2disebabkan gas beracun besar konsentrasinya dedalam atmosfirseperti CO2, H2S, CO, NH3, dan CH4. Kekurangan ini bersifat akurat dan keracunan bersifat sistemik penyebab adalah timah hitam, Cadmium,Flour dan insektisida .
Pengaruh air terhadap kesehatan dapat menyebabkan penyakit menular dan tidak menular. Perkembangan epidemiologi menggambarkan secara spesifik peran lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah. Lingkungan berpengaruh pada terjadinya penyakit penyakit umpama penyakit malaria karena udara jelek dan tinggal disekitar rawa-rawa. Orang beranggapan bahwa penyakit malaria terjadi karena tinggal pada rawa-rawa padahal nyamuk yang bersarang di rawa menyebabkan penyakit malaria. Dipandang dari segi lingkungan kesehatan, penyakit terjadi karena interaksi antara manusia dan lingkungan. Manusia memerlukan daya dukung unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Udara, air, makanan, sandang, papan dan seluruh kebutuhan manusia harus diambil dari lingkungannya. Akan tetapi proses interaksi manusia dan lingkungannya ini tidak selalu mendapat untuk, kadang-kadang merugikan.
Begitu juga apabila makanan atau minuman mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan. Zat tersebut dapat berupa racun asli ataupun kontamunasi dengan mikroba patogen atau atau bahan kimia sehingga terjadinya penyakit atau keracunan. Hal ini merupakan hubungan timbal balik antara aktivitas manusia dengan lingkungannya.  Jadi dialam ini terdapat faktor yang menguntungkan manusia (eugenik) dan yang merugikan (disgenik). Usaha-usaha dibidang kesehatan lingkungan ditujukan untuk meningkatkan daya guna faktor eugenik dan mengurangi peran atau mengendalikan faktor disgenik. Secara naluriah manusia memang tidak dapat menerima kehadiran faktor disgenik didalam lingkungan hidupnya, oleh karena itu kita selalu berusaha memperbaiki keadaan sekitarnya sesuai dengan kemampuannya.
Adanya medan listrik yang disebabkan oleh pembangkit dan transmisi serta medan maknet yang ditimbulkan oleh peningkatan penggunaan peralatan rumah tangga/perkantoran yang menggunakan tenaga listrik secara tidak langsung akan menimbulkan masalah terhadap kesehatan manusia, hanya saja sampai berapa besarkah kuat medan listrik dan medan maknet yang terpapar ke tubuh manusia yang dapat menimbulkan masalah. Adanya induksi medan maknetik yang dihasilkan oleh alat-alat rumah tangga terhadap manusia sedikit banyak akan, mempengaruhi tingkat kesehatan secara tidak langsung, induksi tersebut akan menyebabkan tersimpannya sejumlah elektron dalam tubuh mausia dan merupakan sesuatu yang tidak normal. Kelebihan elektron tersebut akan mempengaruhi kerja susunan syaraf yang membuat komunikasi antar set terganggu, dimana elektron tersebut tersimpan dalam tubuh karena tubuh tesebut tidak dapat mengalirkan kelebihan elektron ke bumi disebabkan terisolasi terhadap bumi. Hal ini sering kita mendengar keluhan kesehatannya terganggu (tidak bisa tidur, stress dll) dari orang-orang sebagai pengguna alat-alat listrik seperti komputer, TV, radio, microwave dan sebagainya. Mungkin bagi orang awam hal tersebut bukan merupakan masalah yang serius, dan akan hilang jika beristirahat (tidak menggunakan alat listrik itu untuk sementara). lni adanya kejadian seperti itu ditambah semakin banyaknya artikel atau tulisan yang membahas masalah pengaruh listrik bagi kesehatan , muncullah berbagai penelitian untuk membuktikan kebenarannva. Awal dari kekhawatiran mulai timbul ketika adanya penelitian yang dilakukan oleh Wertheimer & Leeper 1979 yang mendapati adanya korelasi antara pemaparan medan listrik dengan kejadian penyakit leukemia pada anak.
Tetapi sebelumnya telah banyak dilakukan penelitian tentang pengaruh medan listrik terhadap kesehatan manusia antara lain:
Ø  Korobkova dan kawan-kawan (1972), melakukan penelitian terhadap 250 tenaga kerjapada gardu induk 500 kV di Uni Sovyet yang terpapar selama 10 tahun didapati adanya gangguan susunan syaraf pusat, keluhan nyeri kepala dan gangguan tidur.
Ø  Kowenhoven dan kawan-kawan (1979) dari John Hopkins Hospital melakukan penelitian terhadap tenaga kerja yang telah bekerja selama 3,5 tahun pada sistem transmisi 345 kV tidak ditemukan adanya gangguan kesehatan.
Ø  Milham (1985) melakukan analisa terhadap penelitian yang terjadi pada pekerja antara tahun 1950 -1982 di Washington, disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan proporsional ratio kematian untuk leukemia dan limfoma non hodgkin pada pekerja yang terpapar medan listrik dan dari sini dapat disimpulkan bahwa medan listrik bersifat karsinogenik.
Ø  Qiang K (1994) melakukan penelitian terhadap 964 pekerja yang terpapar medan elektromaknetik dan 66 pekerja yang bertugas sebagai petugas pemeliharaan jaringan transmisi 750 kV di Cina, ternyata dari basil pemeriksaan tidak terdapat gangguan kesehatan dan mereka yang bertugas pada pemeliharaan jaringan dan tinggal sepenuhnya diba
Sumber Referensi :
Usman, Baafai .Contribution a l'etude du desequilibre de tension dans un reseau triphase du a des charges monophasees,These Ie diplome de docteur inginieur, L'lnstitut National Polytechnique de Tuolouse. France, 28 September 1981.
Usman, Baafai.Kontribusi studi tentang kualitas sistem tegangan di dalam jaringan tenaga listrik", makalah pada Seminar Kelistrikan Nasional di USU, 1-2 Febr, 1994.
Usman, Baafai. Pengaruh Pemaparan Medan Magnet terhadap Aktifitas Mencit. Buletin Utama Teknik UISU, Terakreditasi, No.52/Dikti/Kep/2002, ISSN .1410-4520, Vol. 7, No. I, Januari, 2003.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar