Senin, 16 Juli 2012

Laporan Praktikum Foging Pengasapan / Swingfogg

Latar Belakang
Kemerebakan kasus demam berdarah dengue (DBD) menggugah minat masyarakat untuk melindungi diri dan memerangi penyakit tersebut, karena takut terhadap akibatnya yang fatal. Fogging (pengasapan) secara swadaya marak di mana-mana. Namun bila hal ini tidak dikendalikan bisa memicu ledakan masalah pada masa datang karena umumnya dikerjakan tanpa dilandasi pengetahuan yang benar. Permintaan fogging swadaya meningkat di berbagai tempat yang endemis DBD. Tingginya morbiditas penyakit itu memaksa masyarakat bertindak: memberantas nyamuk Aedes aegypti sebagai serangga yang menularkannya. Akhir-akhir ini, hampir setiap hari Minggu terdengar dengung mesin fogging di kampung dan perumahan sejak pagi hingga sore.
Fogging atau pengasapan merupakan salah satu kebijakan yang ditetapkan pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan yang bertujuan menekan angka kejadian DBD ( Demam Berdarah Dengue ) di beberapa daerah-daerah di seluruh Indonesia. Pengasapan atau fogging yang dimaksud bertujuan untuk menyebarkan pestisida ke udara/lingkungan melalui asap, yang diharapkan dapat membunuh nyamuk dewasa (yang infektif), sehingga rantai penularan DBD bisa diputuskan dan populasinya secara keseluruhan akan menurun. Pengasapan dalam rangka pengendalian nyamuk vektor DBD,lazimnya digunakan fog machine atau fog generator dengan spesifikasi dan tertentu.
Mahalnya biaya perawatan penderita DBD di rumah sakit serta kecemasan terjadinya akibat fatal, membuat masyarakat rela berkorban biaya yang lebih kecil, serta bergotong-royong membeli insektisida, menyewa perangkat dan operator fogging. Di balik sisi positifnya, sindroma fogging secara swadaya menggoreskan keprihatinan akan bahaya besar yang mengancam masyarakat di kelak kemudian hari, akibat aplikasinya tidak sesuai ketentuan. Kekeliruan yang banyak terjadi adalah dosis insektisida, waktu, dan cara pelaksanaan yang tidak mengikuti kaidah yang benar. Dosis yang digunakan di bawah standar. Seharusnya, dosis malathion 10 liter per hektare luas wilayah sasaran, namun kenyataan di lapangan hanya setengah atau sepertiganya. Lebih tidak rasional lagi, dalam campuran tersebut ditambahkan insektisida komersial berwujud cair (untuk rumah tangga) merek tertentu, yang dapat dibeli dari minimarket. Dosis yang tidak standar ini tidak efektif membunuh nyamuk, bahkan jika paparan seperti ini berulang di daerah tersebut dapat

Tujuan Praktikum
  • ü  Mengetahui cara menggunakan fogging
  • ü  Mengtahui proses pencampuran Malation dalam bahan bakar fogging
  • ü  Mengetahui cara mengaplikasikan fogging dengan baik dan benar
Manfaat Praktikum
  • Dengan di adakan praktikum tersebut dapat di ambil manfaat yaitu :
  • ü  Dapat menjadikan mahasiswa yang mandiri, dan mempunyai keterampilan
  • ü  Menjadikan mahasiswa terampil didalam mengoprasikan sebuah alat raboratorium
  • ü  Agar dapat mengembangkan pengalaman praktikum menjadi bahan skripsi.
Konsep Teori
Pengasapan dalam rangka pengendalian nyamuk vektor DHF, lazimnya digunakan fog machine atau fog generator dengan spesifikasi dan persyaratan tertentu. Ada 2 jenis fog generator, yakni sistem panas (misalnya pulsfog, swingfog) dan sistem dingin (yaitu ULV grond sprayer). Untuk memperoleh hasil yang optimum, beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
  • ü  Konsentrasi larutan /solusi, dalam hal ini perlu diperhatikan tentang dosis
  • ü  akhir (misal : konsentrasi solusi untuk malation = 4-5 % dan dosis = 438
  • ü  gr/ha) dan cara pembuatan larutan
  • ü  Nozzle yang dipakai harus sesuai dengan bahan pearut yang digunakan
  • ü  dan debit keluaran yang diinginkan
  • ü  Jarak moncong mesin dengan obyek/target (max. 100 m, efektif 50 m).
  • ü  Kecepatan dan posisi berjalan ketika mem-fog untuk swingfog -+ 2-3
  • ü  menit setiap 500 m2 untuk satu rumah berikut halamanya, sedangkan untuk
  • ü  ulv 6-8 km/jam
  • ü  Waktu foging disesuaikan dengan kepadatan atau aktifitas puncak dari
  • ü  vektor yang bersangkutan. Biasanya untuk AE jam 09.00-11.00
  • ü  Ulangan (cycle), biasanya dengan interval seminggu
  • ü  Tenaga/operator, untuk sistem panas 2 orang/mesin. Untuk sistem dingin 3
  • ü        orang/mesin

Alat Dan Bahan
1. Alat yang di gunakan yaitu :
  • ü swingfogg
  • ü Busi
  • ü Kunci Busi
  • ü Alat tambahan ( kunci inggris, obeng bunga / plat,tang )
  • ü Corong
  • ü Jerigen
  • ü APD ( masker,hanskum,sepatu bot )
2. Bahan yang di gunakan yaitu :
  • ü Malation
  • ü Kain sarbet
  • ü Solar
  • ü Bensin
Waktu/Lokasi Praktikum
----------------------------------------
----------------------------------------
---------------------------------------
Prosedur Kerja
- Tahap Persiapan
a. Tentukan lokasi untuk pengasapan dan ukur lokasi tersebut.
b. Siapkan swingfogg
c. Siapkan bahan bakar bensin
d. Siapkan larutan malatio / sinop
e. Siapkan solar
f. Siapkan masker
g. Periksa busi dan siapkan busi yang baru minimal 2 buah untuk 1 mesin
h. Siapkan bateray 4 buah untuk 1 buah mesin
i. Siapkan susu kental untuk menetralkan pengaruh larutan
j. Campurkan larutan malation / sinop dengan solar dengan perbandingan 19:1 artinya 1 liter malation / sinop dengan 19 liter solar dan
k. Perhatikan arah mata angin.
- Proses Pengasapan
a. Masukan 4 buah bateray ke tempat di bagian bawah mesin
b. Masukan bahan bakar bensin
c. Masukan campuran larutan ke dalam tangki larutan
d. Periksalah kondisi busi kalau mesin yang memakai busi
e. Pompa tombol orange sebanyak 10 kali s/d 15 kali dan biarkan mesin dalam keadaan off (mati) jangan buka gas
f. Setelah itu baru buka gasnya sampai agar besar baru di tekan tombol orange sampai mesin hidup
g. Perhatikan arah mata angin lalu lakukan pengasapan searah dengan arah mata angin dalam pengertiannya bahwa kalau arah mata angin menujuh timur berarti kepada nozzlenya menghadap kearah timur lalu lakukan pengasapan mulai dari paling belakang sampai ke depan
h. Lakukan pengasapan berulang sampai ke bagian paling depan dengan aturan jangan lupa memakai masker dann setelah proses pengasapan jangan lupa mengkomsumsi susu kental sebagai penetraliser racun dari larutan dari larutan yang di hirup
i. Setelah selesai pengasapan mesin di matikan dengan cara menutup gas lalu buka tangkai larutan dan tangki bahan bakar dan biarkan sampai mesin dingin baru di angkat dan di kalibrasi lagi setelah itu di simpan di tempat yang aman. 
Hasil Praktikum
Dari hasil praktikum di atas bahwa Pengasapan atau fogging yang dimaksud bertujuan untuk menyebarkan pestisida ke udara/lingkungan melalui asap, yang diharapkan dapat membunuh nyamuk dewasa (yang infektif), sehingga rantai penularan DBD bisa diputuskan dan populasinya secara keseluruhan akan menurun. Pengasapan dalam rangka pengendalian nyamuk vektor DBD, lazimnya digunakan fog machine atau fog generator dengan spesifikasi dan persyaratan tertentu. Ada dua jenis fog generator, yakni sistem panas (misalnya Pulsfog, swingfog) dan sistem dingin ( yaitu : ULV ground sprayer). Kegiatan fogging bukanlah satu-satunya cara untuk menurunkan kasus DBD, karena dengan fogging yang mati hanya nyamuk dewasa. Selama jentiknya tidak dibasmi, setiap hari akan muncul nyamuk baru yang menetas dari tempat perkembangbiakannya. Oleh karena itu penanggulangan kasus DBD perlu dilakukan secara terpadu terutama pemberantasan jentiknya dengan PSN.Aantara lain kebijakan pemerintah melalui program 3M Plus, yaitu menguras bak penampungan air, mengubur barang bekas, dan menutup bak penampungan air, serta plusnya yaitu menaburkan bubuk abate dan melakukan upaya-upaya lain sebagai langkah pencegahan berkembanbiaknyavektorpenyakit.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa : Fogging atau pengasapan merupakan salah satu kebijakan yang ditetapkan pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan yang bertujuan menekan angka kejadian DBD ( Demam Berdarah Dengue ) slst yang digunakan di dalam pengasapan adalah swingfogg alat ini terdiri dari 2 buah bateray yang di gunakan dalam 1 buah mesin dan 2 buah busi baru yang di gunakan untuk 1 mesin dan perhatikanlah arah mata angin pada saat melakukan pengasapan searah dengan mata angin. Dalam proses pencampuran malation dalam satu buah swingfogg adalah Campurkan larutan malation / sinop dengan solar dengan perbandingan 19:1 artinya 1 liter malation / sinop dengan 19 liter solar, dan waktu yang efektif didalam melakukan foging adalah dari pukul 05 : 00 – 08 : 00DAFTAR PUSTAKA
oleh fa siregar - 2004 -epidemiologi dan pemberantasan demam berdarah ( sumber situs : repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3673/1/fkm-fazidah3.pdf )
Agus Hari Kuswanto – 2006- Gejala-gejala-penyakit DBD ( sumber situs : Wordpress.com/php/gejala-penyakit-Demam..html )
Rian PestallindoProductPeralatan Pest Control swingfogg. ( sumber situs : Wordpress.com
oleh P Aditya Bagus – 2010 – partisipasi mayarakat dalam pelaksanaan program pembrantasan penyakti menular ( sumber : trinyul.com/php/pembrantasan_penyakit_menular/html )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar