Selasa, 31 Juli 2012

Pembahasan Sanitary Landfill

Pembahasan Sanitary Landfill  Pengertian Sanitary Landfill dapat dilihat pada postingan dibawah ini :
Sanitary Landfill Ad/ : Suatu cara pembuangan sampah ketempat-tempat rendah dan ditutup dengan tanah untuk memenuhi persyaratan – persyaratan sanitasi. Sampah diangkut dan dibuang kesuatu tempat yang jauh dari pemukiman dengan ditimbun tanah lapis demi lapis, setelah lebih dahulu sampah dan tanah tersebut dipadatkan.

Aspek Penting dalam penyelenggaraan sanitary landfill
1. Pemilihan Tempat  Faktor yang harus dipertimbangkan:
  • Luas tanah yang diperlukan (Umur Sanitary Landfill , Jumlah Sampah).
  • Jarak pengangkutan 
  • Keadaan tanah 
  • Iklim 
  • Air permukaan tanah 
  • geologi dan hidrologi.
  • Keadaan Lingkungan 
  • Pemakaian akhir setelah selesai proses Sanitary Landfill  (Lapangan parkir, Lapangan Golf, gudang dll)
2. Reaksi yang terjadi pada SL yang sudah sempurna
3. Berbagai metode sanitari landfill
4. Gas dan lindi dari landfill

Persyaratan tekhnis sanitary landfill
  • Pemadatan sampah setiap hari (Daily Cell of refuse)
  • Penimbunan tanah setiap hari setebal ± 15 CM setelah dipadatkan (Daily earth cover)
  • Setelah sampai pada ketinggian tertentu, maka penutup akhir adalah tanah setebal 70 cm setelah dipadatkan (top earth cover)
  • Memerlukan ventilasi (pipa berlubang – lubang) untuk proses kimiawi, biologik dan fisik selama proses pembusukan dan penstabilan.
Peralatan dan fasilitas untuk Sanitary Landfill
  • Traktor yang dilengkapi Bucket dan Shovel. 1 buah untuk max 50.000 penduduk, dan setiap penambahan 50.000 penduduk memerlukan penambahan sebuah traktor.
  • Tempat u/ beristirahat dan tempat u/ menyimpan peralatan, sekaligus sebagai kantor lengkap dengan wc dan persediaan air. 
  • Pemadam Kebakaran 
  • Truk air dan pompa air
  • Tanda-tanda lalu lintas 
  • Peralatan penyemprotan serangga dan insektisida 
  • Pagar untuk mencegah sampah bertebaran.
  • Alat penimbang kendaraan dan sampah.
Kegagalan sanitary landfill
Pada Umumnya sanitary Landfill dipengaruhi oleh :
1. Musim
2. Frekueni pengambilan sampah (pemulung)
3. Terbatasnya alat dan biaya Kebakaran, kecelakaan dan t4 biological vector

Keuntungan & Kerugian  Pembahasan Sanitary Landfill 
1. Keuntungan
  • Bila tersedia lahan metode ini sangat ekonomis(sanitasix)
  • Setelah selesai dapat digunakan sbg lpngn parkir, bandara dll
  • Investasi modal awal lebih rendah dibanding dgn metode lain
  • Gas yang dihasilkan dari proses dekomposisi bila dikelola dengan baik dapat dimanfaatkan menjadi energi.
2. Kerugian
  • Lahan yang tak tersedia di daerah kepadatan penduduk tinggi
  • Terjadi penurunan permukaan, sehingga diperlukan pemeliharaan yang rutin 
  • Harus ditutup setiap hari sehingga membutuhkan tenaga.
  • Gas methane yang mudah terbakar dan gas lain hasil proses dekomposisi mungkin dapat menimbulkan bahaya

Sampah Medis Limbah medis rumah sakit


A.     Pengertian Sampah Medis

Limbah medis ad/ sampah yg berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi, veteranary, farmasi at/ yg sejenis, penelitian, pengobatan, perawatan, penelitian at/ pendidikan yg menggunakan bahan-bahan yg beracun, infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika dilakukan pengamanan tertentu.
Menurut Depkes RI. Limbah medis ad/ berbagai jenis buangan yg dihasilkan rumah sakit & unit-unit pelayanan kesehatan yg mana dpt membahayakan & menimbulkan gangguan kesehatan bagi pengunjung, masyarakat terutama petugas y menanganinya.
Limbah medis ad/ umumnya 10-15% limbah yg dihasilkan o/ sarana pelayanan kesehatan.

B.       Kategori Limbah Medis

  Limbah farmasi ad/ limbah yg mengandung bahan-bahan farmasi. Cotoh : Obat-obatan yg kadaluwarsa at/ tidak diperlukan lagi, item yg tercemar at/ berisi obat.
  Limbah patologis ad/ jaringan at/ potongan tubuh manusia. Contoh : bagian tubuh, darah & cairan tubuh yg lain termaasuk janin.
  Limbah citotoksik ad/ bahan yg terkontaminasi at/mungkin terkontaminasi dgn obat citotoksik selama peracikan, pengangkutan at/ tindakan terapi citotoksik.
  Limbah Kimia ad/ dihasilkan dari penggunaan kimia dlm tindakan medis, vetenary, laboratorium, proses sterilisasi & riset. Contoh: reagen di laboratorium, film u/ rontgen, desinfektan yg kadaluarsa at/ sudah tdk diperlukan, solen. Limbah ini kategori limbah berbahaya jika memiliki beberapa sifat (toksik, korosif (pH12), mudak terbakar, reaktif (mudah meledak, bereaksi dg air, rawan gocangan), genotoksik.
  Limbah radio aktif ad/bahan yg terkontaminasi dgn radio isotop yg berasal dari penggunaan medis at/ riset radionukleida. Asal limbah ini a/l dari tindakan kedokteran nuklir, radio immunoassay & bakteriologis yg dpt berupa padat, cair, & gas. Contoh : cairan yg tdk terpakai dari terapiradioaktif at/ riset di laboratorium.
  Limbah plastik ad/ bahan plastik yg dibuang o/ klinik, rumah sakit & sarana pelayanan kesehatan lain seperti barang-barang dissposable yg terbuat dari plastik & juga pelapis peralatan & perlengkapan medis.
  Limbah dgn kandungan logam berat berat tinggi seperti baterai, thermometer yg pecah, alat pengukur tekanan darah.
  Wadah bertekanan seperti tabung gas anestesi, gas gas cartridge, kaleng aerosol, peralatan terapi pernafasan, oksigen dlm bentuk gas at/ cair.

C.     Pengelolaan Sampah Medis

1.      Penimbunan (Pemisahan & Pengurangan)
            Proses pemilihan & reduksi sampah hendaknya merupakan proses yg kontinyu yg pelaksanaanya harus mempertimbangkan: kelancaran penanganan & penampungan sampah, pengurangan volume dgn perlakuan pemisahan limbah B3 & non B3 serta menghindari penggunaan bahan kimia B3, pengemasan & pemberian label yg jelas dari berbagai jenis sampah u/ efisiensi biaya, petugas & pembuangan.

2.      Penampungan
Penampungan sampah ini wadah yg memiliki sifat kuat, tdk mudah bocor  at/ berlumut, terhindar dari sobek at pecah, mempunyai tutup & tdk overload.
Penampungan dlm pegelolaan sampah medis dilakukan perlakuan standarisasi kantong & kontainer seperti dgn menggunakan kantong yg bermacam warna seperti telah ditetapkan dlm Permenkes RI no. 986/Men.Kes/Per/1992 dimana kantong berwarna kuning dgn lambang biohazard u/ sampah infeksius, kantong warna ungu dgn simbol citotoksik u/limbah citotoksik, kantong warna merah dgn simbol raioaktif u/ limbah radioaktif & kantong berwarna hitamdgn tulisan “domestik”

2)      Pengangkutan eksternal :
ü  Pengangkutan sampah medis ketempat pembuangan di luar (off-site).
ü  Pengangkutan eksternal memerluakan prosedur pelaksanan yg tepat & harus dipatuhi petugas yg terlibat.
ü  Prosedur tersebut termasuk memenuhi peraturan angkutan lokal.
ü  Sampah medis diangkut dlm kontainer khusus, harus kuat & tdk bocor.

3).  Pengolahan & Pembuangan
Metoda yg digunakan u/ mengolah & membuang sampah medis tergantung pd faktor-faktor khusus yg sesuai dgn institusi yg berkaitan dgn peraturan yg berlaku & aspek lingkungan yg berpengaruh terhadap masyarakat.
Teknologi pengolahan sampah medis (medical waste) yg mungkin diterapkan ad/
Incenerasi
3)      Teknologi pengolahan sampah medis (medical waste) yg mungkin diterapkan ad/
   Incenerasi
   Sterilisasi dgn uap panas/ autoclaving (pd kondisi uap jenuh bersuhu 121°C)
   Sterilisasi dgn gas (gas yg digunakan berupa ethylene oxide at/ formaldehyde)
   Desinfeksi zat kimia dgn proses grinding (menggunakan cairan kimia sebagai (desinfektan)
   Inaktivasi suhu tinggi
   Radiasi dgn ultraviolet at/ ionisasi radiasi seperti Co60
   Microwave treatment
   Grinding & shredding (proses homogenisasi bentuk at/ukuran sampah)
   Pemampatan/ pemadatan, dgn tujuan u/ mengurangi volume yg terbentuk

Indicator Pemeriksaan Merkuri Pada Manusia dan Pemecahan Masalah Pencemaran Merkuri


        Indicator Pemeriksaan Merkuri Pada Manusia
1)      Biologi Langsung
Mercury dapat di ukur dari :
a)      Darah
b)      Urine
c)      Rambut
Karena mercury mempunyai half-life time pendek (3 hari), analisis darah hanya pada pajanan akut urin merupakan specimen terbaik dalam keadaan pajanan kronis.Rambut dapat untuk menganalisa adanya pemajanan MeHg.
Untuk pemajanan akut pada kadar tinggi, pemeriksaan darah merupakan indicator yang baik untuk mengetahui beban tubuh (dan kadar MeHg di otak); pada pemejanan kadar rendah plasma hendaknya di analisasecara terpisah. Darah sampel hendaknya diberi Heparin, dan di simpan dalam refrigator. Pada orang dewasa yang tak terpajan biasanya kadar mercury dalam darah tak lebih dari 1,5microgram/dL; bila kadar dalam darah 5microgram/dL atau lebih merupakan threshold untuk timbulnya gejala keracunan.
2)      Indicator biologi tak langsung
Bila di curigai adanya keracunan akut dari inorganic mercury, baseline BUN, creatinine, elektrolit dan urine analisis harus dilakukan.Harus di pantau untuk evaluasi adanya keracunan pada ginjal.Harga Beta2-microglubolin dan ikatan protein retinol berguna dalam determinasi fungsi ginjal.Juga perlu tes pada fungsi hati.
       Pemecahan Masalah Pencemaran Merkuri
Menurut Srikandi Fardiaz 1992.Sumber pencemaran merkuri di lingkungan mudah dideteksi dari industri-industri yang menggunakan merkuri di dalam prosesnya.masalah yang dihadapi adalah bagaimana mencegah terjadinya pencemaran merkuri tersebut. Kesulitan dalam mencegah terjadinya polusi merkuri disebabkan merkuri mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1)      Merkuri bersifat volatile sehingga dapat mencemari udara.
2)      Merkuri berbentuk cair sehingga mudah menyebar dipermukaan air dan sulit untuk dikumpulkan.
3)      Merkuri mengalami translokasi di dalam tanaman dan hewan.
4)      Merkuri dapat diubah oleh mikroorganisme yang terdapat di dalam laut,sungai atau danau menjadi komponen metal merkuri yang sangat beracun,dimana dengan adanya rantai makanan memungkinkan terkumpul di dalam tubuh manusia.
Suatu laporan yang dibuat oleh  U.S.Environment Protection Agency memuat  beberapa rekomendasi  untuk mencegah terjadinya polusi merkuri  di lingkungan.Beberapa  rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut:
1)      Pestisida alkil merkuri seharusnya tidak boleh digunakan lagi
2)      Penggunaan pestisida yang mengandung komponen merkuri lainnya dibatasi untuk daerah-daerah tertentu.
3)      Semua indusri yang menggunakan merkuri harus membuang limbah industrinya dengan terlebih dahulu mengurangi jumlah  merkuri sampai batas normal.
Pelaksanaan rekomendasi tersebut tidak seluruhnya dapat  memecahkan masalah polusi merkuri di lingkungan.Pencemaran  merkuri tetap terjadi pada lumpur didasar sungai  atau danau,dan  menghasilkan CH3Hg+ yang dilepaskan kebadan air di sekelilingnya. Beberapa cara dekontaminasi merkuri telah dicoba dilakukan di Swedia,di antaranya adalah sebagai berikut:
1)      Sedimen pada dasar sungai atau danau ditutupi dengan bahan-bahan yang mempunyai kemampuan absorbsi tinggi.
2)      Sedimen pada dasar sungai atau danau ditutupi dengan bahan anorganik yang tidak bereaksi.
3)      Sedimen yang mengandung merkuri dihilangkan dengan cara dikeruk atau dipompa.

Efek dan dampak akibat terpapar merkuri


Alasan mengapa merkuri menjadi salah satu masalah kesehatan adalah karena merkuri memliliki afinitas (daya ikat) khusus dengan otak dan jaringan saraf sehingga paparan dan asupan zat ini dapat menyebabkan kerusakan di lokasi tersebut.Terapi pengekatan(pengkelat adalah sejenis zat kimia yang memiliki afinitas khusus pada logam) sangat diperlukan karena pengkelat memiliki daya “tarik”yang lebih kuat terhadap otak dan jaringan saraf daripada metilmerkuri.Oleh karena itu, jika keracunan berhasil terdeteksi secara dini, pengobatan dapat berlangsung dengan sukses.
Adapun efek dan dampak yang ditimbulkan akibat terpapar oleh merkuri adalah
1)      Efek  Fisiologi
Efek toksisitas merkuri terutama pada SSP dan ginjal dimana merkuri terakumulasi. Jangka waktu,intensitas dan jalur paparan serta bentuk merkuri mempengaruhi system apa yang effected. Organ utama yang terkena pada paparan kronik elemen merkuri  dan organomerkuri adalah SSP,sedang garam merkuri menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Sedang pada keracunan akut elemen merkuri terhisap mempunyai efek terhadap system pernapasan,sedang garam merkuri tertelan mempunyai efek terhadap saluran pencernaan.Sistem cardiovaskuler merupakan efek sekunder.
2)      Efek Neurologi
System susunan saraf pusat merupakan akibat primer dari pemejanan uap elemen Hg dan MeHg. Bentuk senyawaini menembus blood brain barier dan dapat  menyebabkan kerusakan otak yang ireversibel.
MeHg ingestiakan memperlambat gejala SSP yang mungkin tak manives setelah beberapa bulan pemajanan,dan sebagai gejala pertama sering tak spesifik,seperti malaes,  pandangan kabur,ataupendengaran hilang.
3)      Efek Pada Ginjal
Setelah garam inorganic atau phenylmercury tertelan akan terjadi akumulasi di ginjal yang akan mengakibatkan kenaikan permiabelitas epitel tubulus. Pajanan uap mercury atau garam mercury dapat mengakibatkan protein mulia atau nefrotik sindrom, akuta tubular nekrosis dan terjadi kegagalan ginjal.
4)      Efek Pada Pertumbuhan
Suatu studi mengenai kadar MeHg dalam darah bayi baru lahir di bandingkan dengan darah ibu mempunyai kaitan yang signifikan. Bayi yang di lahirkan dari ibu yang  memakan makanan mengandung mercury MeHg bisa menderita kerusakan otak manifestasi :
a)      Retardasi Mental
b)      Tuli
c)      Penciutan lapangan pandang
d)     Microcephaly
e)      Ataxia
f)       Buta
g)      Gangguan menelan
5)      Efek yang Lain
Efek terhadap system pernapasan dan pencernaan makanan dapat terjadi pada keracunan akut.Inhalasi dari elemental mercury dapat mengakibatkan kerusakan berat dari jaringan paru,pada outopsi ditemukan adanya dilatasi ventrikel kanan yang mengakibatkan kegagalan system pernapasan pada anak-anak inhalasi uap Hg.Gastritis dan ulcus pada mucosa usus dapat terjadi sebagai akibat ingesti garam inorganic. Kerusakan liver juga pernah di laporkan pada keracunan garam mercury.Kenaikan atau penuruna tekanan darah telah di kaitkan dengan pemajanan elemental mercury.Aberasi chromosom di temukan pada beberapa pekerja dengan mercury