Selasa, 26 Juni 2012

Tinjauan Pustaka Sanitasi Kolam Renang

Tinjauan Pustaka Sanitasi Kolam Renang Kolam renang merupakan penunjang pelayanan pariwisata. Biasanya terdapat di hotel dan tempat objek wisata khusus kolam renang.
1. Pembagian kolam renang
  • Menurut pembuatannya :
    • Pemandian alam (natural bathing place)
      Pemandian pantai laut, telaga, sungai dsb. Pengawasan sanitasi tipe ini sulit sekali di lakukan, yang perlu dperhatikan adalah lingkungan sekitar pemandian tersebut harus dijaga kebersihannya terutama saluran pembuangan air limbah, pembuangan tinja, buangan bahan-bahan kimia dan radio aktif 
    • Pemandian buatan (Artificial swimming Pool) Pemandian umum didalam kotamadya/kabupaten, di hotel, dsb.
  • Berdasarkan cara pengisian air kolam :
    • Fill and draw pool, kolam diisi penuh dengan air, setelah itu digunakan dan apabila airnya kotor dibuang/dikuras. Biasanya masa penggunaannya tidak lama, tergantung dari jumlah perenang yang menggunakan dan tingkat pengotoran air kolam.
    • Flow trough pool, air didalam kolam akan terus-menerus bergantian dengan yang baru. Tipe ini dia anggap yang terbaik, hanya saja membutuhkan banyak air berasal dari satu mata air di alam.
    • Rucyculatory pool, Dari pandangan masyarakat, merupakan kolam renang yang paling tepat. Hal ini dikarenakan kolam renang tersebut mempunyai peralatan untuk penyaringan sehingga air kolam dapat dipertahankan kualitasnya (ada pemantauan secara terus-menerus).
  • Berdasarkan pemakaiannya :
    • Kolam pemandian perorangan (Privato Swimming Pool) yaitu kolam renang yang terletak di rumah perseorangan dan diawasi oleh pemiliknya sendiri. Penggunaannya hanya terbatas yaitu anggota keluarga atau tamu yang di undang.
    • Kolam renang untuk umum (Public Swimming Pool) adalah kolam renang yang digunakan untuk renang atau mandi secara kolektif oleh sejumlah orang da dioprasikan oleh seorang pemilik atau peusahaan dengan dikenakan biaya setiap kali menggunakannya.
  • Menurut letaknya maka kolam renang dapat dibedakan sbb :
    • Kolam renang yang teretak di tempat terbuka (out door swimming pool) Misalnya: :
      - kolam renang umum/perorangan yang terletak di tempat terbuka
      - kolam renang alam/ pemandian alam
    • Kolam renang yang terletak di tempat tertutup (indoor swimming pool) Misalnya : Public Swimming Pool yang terletak dalam bangunan tertutup, dsb
2. Prinsip-Prinsip Kolam Renang
  • Pengendalian terhadap kotoran atau bahan infektif yang termasuk kedalam kolam dengan jalan
    • Kebersihan dengan hygiene perorengandari perenang perlu diperhatikan
    • Desain konstruksi dari kolam renang yang tepat dapat menghalangi pencemaran air kolam dari air kotor, debu, sampah dan daun-daunan yang ada disekitar kolam renang.
  • Menghilangkan secepatnya setaiap kotoran dan bahan infektif yang masuk kedalam, dengan jalan :
    • Desinfeksi terus menerus untuk membantu dan memelihara kondisi air kolam renang yang memenuhi syarat
    • Resirkulasi dan penyaringan yag tepat akan menjaga kondisi air kolam yang memenuhi syarat
  • Konstruksi dan cara pengoprasian kolam renang yang benar dapat dilakukan bila :
    • Peralatan dan perlengkapan kolam renang terjamin
    • Perenang setiap saat selalu diawasi
    • Jumlah perenang dibatasi (terkontrol)
3. Syarat-syarat Pembangunan Kolam Renang
a) Letak kolam renang
  • Terletak di tempat yang strategis, yaitu mudah dicapai dengan jalan kaki, ataupun kendaraan umum/pribadi
  • Bangunan kolam harus dapat melindungi kolam air kolam dari tipan angin kencang yang membawa debu atau daun-daunan
  • Wilayah dari kolam renang harus dipagari setinggi minimal 1,80 meterr dan tidak mudah di panjati
  • Kolam renang harus bebas dari dun-daunan yang menggelantung di atasnya.
b) Ukuran Kolam Renang
Ukuran kolam renang erat hubungannya dengan perkiraan daya tampung kolam renang terhadap pengunjung.
  • Untuk pemandian umum yang besar, data untuk experted loading mungkin dapat diperoleh dari kolam renang lain pada area yang sama, atau melakukan survey khusus. Diperkirakan untuk kota berpenduduk dibawah 30.000 orang jumlah pengunjung maksimal setiap harinya di kolam renang antara 5-10 % dari populasi.
  • Batas jumlah perenang menurut APHA
    • Diving area (daerah penyelaman) Batas maksimum 2 perenang untuk radius 10 ft dari masing-masing papan loncat
    • Swimming area (daerah perenang) Mempunyai kedalaman lebih dari 5 ft dan terletak di luar dari daerah penyelaman
    • Non swimming area (bukan daerah untuk berenang) Untuk kolam renang yang besar 60-80 , dari luas kolam digunakan untuk non swimming area
c) Penyediaan air kolam renang
  • Kualitas air kolam harus memenuh syarat fisika, kimia, dan mikrobiologis sesuai dengan peraturan menteri Kesehatan Nomor : 416/Menkes/Per/IX/-1990 tanggal 3 September 1990.
  • Jumlah air didalam mencukupi
  • System penyediaan air dalam kolam dilakukan secara saniter yang terlindung dari bahaya kontaminasi pada
  • Air penambah (Make up Water) harus dialirkan lewat “Vacuun Breaker” untuk mencegah Backsiphonage”
d) Konstruksi kolam
  • Kolam harus dibuat dari bahan yang kuat, rapat air, keras dan licin, baik untuk lantai ataupun dinding.
  • Dinding dan lantai harus berwarna terang ntuk menjaga keselamatan dan agar lebh seniter
  • Setiap pertemuan dua dinding atau sudut membentuk bulatan agar mudah dibersihkan.
e) Bentuk kolam dan dasar kolam
  • Lubang pengurasan harus terletak di tempat terdalam
  • Kemringan dari lantai kolam tidak boleh lebih dari 1 inc per ft. jika kedalaman air kurang 51/2 ft dan tidak boleh ada perubahan kemiringan lantai yang tiba-tiba. Pada kolam renang dengan panjang kurang dari 50 ft, rata-rata kemiringan akan menurun menjadi 11/2 inch per ft.
  • Dinding kolam harus benar-benar vertical dan melengkung dengan pertemuan dengan lantai dasar
f) Tempat berjalan Perenang
  • Sekeliling kolam tersebut harus ada tempat berjalan (pool duck area) yang lebarnya minimum 1,5 meter
  • Tempat berjalan tersebut harus punya kemiringan sebesar ¼ inch per foot dan dilengkapi dengan lubang pengering lantai satu buah untuk setiap 100 ft2 luas permukaan
g) Pemasukan Air (Return Water Inlets)
  • Air masuk harus diatur disesuaikan dengan luas kolam sehingga dapat didistribusikan secara merata
  • Jumlah dan letak lubang inlets
    • Semua lubang inlet terletak pada kedalaman 10-15 inch dibawah saluran kelebihan untuk mencegah hlangnya desinfektan
    • Rata-rata aliran air yang melewati berbegai ukuran inlets tidak boleh lebih dari ukuran yang dibawah ini :Ukuran pipa inlet (inch) 1” 1 ¼ 11/2 dan 2” Rata – rata aliran (gpm)
h) Pipa pengeluaran air (Water Outlets)
  • Pipa pembuangan umumnya dihubungkan dengan pompa, penyedot agar air cepat keluar
  • Diusahakan air kolam dalam waktu 6 jam telah berkuras habis
  • Apabila lebar kolam lebih dari 7 meter perlu penambahan saluran pipa pengeluaran air
  • Diusahakan agar jangan terjadi vortex (pusaran) pada saat pembuangan air keluar, dengan jalan pada ujung pipa pembuangan ditutup dengan terali besi untuk menghindari kecelakaan
  • Dilarang pipa pembuangan saluran ini langsung dihubungkan air kotor kotamadya
  • Letak outlet minimal 25 cm dari dinding kolam renang
  • Jarak antara satu outlet dengan yang lainnya tidak boleh lebih dari 50 cm
i) Penerangan
Untuk kolam renang digunakan cahaya dari alam (natural lighting) dan cahaya buatan (artificial lighting) dengan syarat sbb :
  • Pencahayaan alam, untuk indoor pool tidak boleh ada jendela tapi cukup lubang angin /ventilasi dengan ketinggian 7 ft diatas lantai ruangan agar dapat mengurangi cahaya yang dipantulkan oleh permukaan air kolam. Pencahayaan yang baik dengan menggunakan sinar difus berasal ari ata karena sedikit sekali menimbulkan pantulan pada permukaan air kolam.
  • Pencahayaan buatan, kuat penerangannya tergantng dari penggunaannya.
j) Saluran pembuangan keliling kolam scum gutters)
  • Saluran ini berguna untuk menbersihkan permukaan air dan sirkulasi
  • Saluran buangan harus dibangun mengelilingi kolam renang dengan ketinggian yang sama
  • Kedalaman dari saluran ini sekitar 2-3 inch agar dapat dimanfaatkan untuk pegangan perenang
  • Lubang pematusan saluran kelilng (gutter drain) di anjurkan berbentuk tegak lurus untuk mencegah penyumbatan
k) Pipa penyambung untuk penyiraman
  • Sambungan pipa penyiraman dengan ukuran sambungan ¾ inch pada tempat berjalan perenang (pool deck area) digunakanuntuk penyiraman dan pembersihan
  • Tekanan air untuk pipa penyiraman minimal 20 lb/psi.
  • Pipa penyiraman sebaiknya dihubungkan dengan vacuum breaker untuk mencegah terjadinya air tercemar kedalam air bersih).
l) Tangga kolam
  • · Tangga kolam di pasang tegak lurus dengan jarak dari dinding kolam antara 3-6 inch dan dilengkapi dengan pegangan tangan (hand rail)
  • · Penempatan tangga pada divig area dekat papan loncat dan di ujung kolam dari swimming.
m) Papan peloncat
  • Tinggi papan loncat haruslah disesuaikan dengan dalamnya kolam, dengan ketentuan sbb : Tingginya papan peloncat diatas permukaan air Dalamnya kolam renang 1 – 4 ft 10 ft 4 – 10 ft 12 ft Diatas 10 ft 15 – 18 ft
  • Dasar kolam haruslah miring dan bukan datar karena untuk keperluan
  • Jarak papan peloncat satu dengan yang lain diantaranya minimal 12 ft (3,5 m)
  • Ukuran papan peloncat adalah panjang 16 ft (+- 5 m) dan lebar (+- 50 cm)
n) Panjang kolam
  • Untuk satu lifeguard dapat memelihara kawasan seluas +_ 2000 ft2 luas permukaan kolam. Jika kolam renang mempunyai lebih dari satu lifeguard, lmaka tempat mereka bertugas saling berlawanan.
o) Peralatan disinfeksi
  • Bahan disinfeksi :
  • Gas cholr dengan konsentrasi 100 %
  • Calcium hypochlorite dengan konsentrasi 70 % beberntuk tepung (powder)
  • Kalium hypochlorite dengan konsentrasi 4-12 % berbetuk cairan
  • Peralatan disinfeksi :
  • Chlorinator
  • Ruangan untuk meletakkan chlorine terpisah dengan jendela yang cukup untuk memudahkan observasi dari luar oleh petugas tanpa harus masuk kedalamnya.
  • Cara disinfeksi Bila menggunakan gas chlorine (bebrbentuk cair dalam tabung) mempunyai kekuatan 100 % chlor bebas, untuk sebuah chlorinator dengan kemampuan 1 lb gas chlor setiap hari digunakan pada indoor pool dengan volume air 10.000 gallon. Sedangkan untuk outdoor pool 5000 gallon air kolam
4. Harus ada operator khusus untuk desinfeksi Kolam Renang.
a) Bathhouse
Pemandian (bathhouse) adalah tempat pemandian yang didalamnya terdapat sarana yang dapat memberikan kenyamanan dan kesenangan serta administrasi kolam. Didalam bathhouse ini terdapat : ruangan untuk berpakaian, tempat showers, pusat pengendali kolam, ruangan gawat darurat dan ruang untuk penjaga (guard room) dsb.
  • Persyaratan umum :
    • Bathhouse melindungi kolam dari tiupan angin yang kencang.
    • Harus terletak sedemikian rupa sehingga pintu masuk ke kolam dekat dengan bagian terdangkan dari kolam.
  • Persyaratan khusus :
    • Ruang berpakaian Ukuran umum untuk ruangan ini adalah 1/5 dari luas kawasan kolam renang
    • Lantai ruangan harus tidak licin, kedap air dengan sudut antara dinding dan lantai melengkung, lantai kemiringan ¼ inc per ft.
    • Desain ruangan sederhana, dengan konstrusi kedap air dan bahan yang halus dan ada sanbungan pipa untuk pencucian, dinding pemisah ruangan terletak diatas 6 inc diatas lantai ruangan.
    • Vebtilasi alam atau buatan memenuhi syarat minimal 10 % dari lantai agar dapat meningkatkan kondisi ruangan pakaian
    • Penerangan minimum 10 fc pada titik 3 meter dari lantai ruangan dan tetap menyala siang dan malam hari.
b) Tempat penyimpanan pakaian
  • - Bisa digunakan penyimpanan dengan menggunakan tas yang digunakan pada rak
  • - Untuk pakian anak-anak disrankan menggunakan keranjang untuk seriap anak.
c) Shower (mandi dengan penyiraman)
  • - Satu shower untuk 40 perenang
  • - Bila dalam ruangan maka dinding ruangan shower harus kedap air dan mudah dibersihkan pada harus ketinggian 1,5 – 2 meter.
  • - Lantai shower dibuat dari bahan kedap air. Tiadak licin dengan kemiringan 3/8 inch per ft.
d) Toilet
  • - 1 jamban dan 1 uranoir untuk 60 pria
  • - 1 jamban untuk 40 wanita dan 1 urinaor untuk 60 wanita
  • - Dalam ruang lavatories tersedia Sabun, tempat cuci tangan dan tissue
  • - Konstruki toilet sama dengan konstruksi shower dengan tambahan konstruksi permanen untuk ruang jamban.
e) Ruangan pertolongan pertama/ PPPK
  • - Harus ada peralatan PPPK seperti obat-obatan, tempat tidur, tempat cuci tangn juga locker untuk menyimpan pakaian/beda-benda pribadi baik penderita atau petugas jaga
  • - Ada petugas khusus yang terampil PPPK.
f) Hygiene perorangan
  • - Semua orang yang akan berenang membersihkan badannya di shower, disamping untuk penyesuaian suhu tubuh
  • - Mereka yang berpenyakit kulit, pilok, mata atau penyakit enular lainnya tidak boleh berenang
  • - Dilarang untuk meludah, berkumur dan kencing sewaktu berada didalam kolam renang.
  • - Dilarang membawa makanan didalam area kolam renang
5. Sarana pelayanan makanan/ kantin Kolam Renang
  • Persyaratan pada restoran brlaku disini
  • Makanan yang di jual hendaknya “ready for eat” (siap untuk dimakan) sehingga tidak banyak mengotori pemandian.
  • Fasilitas sanitasi bagi kantin harus tersedia dalam jumlah laupun kualitas yang memenuhi syarat. Meliputi : Jamban, urinoir, tempat cuci tangan dan tempat sampah
6. Cara menghitung maksimal kapsitas kolam Renang (Maximum bathing load)
Pengaruh Kesehatan Secara epidemiologis menunjukan bahwa walaupun konstruksi dan pengoperasian kolam renang/pemandian umum telah dilakukan dengan baik bukan merupakan jaminan untuk tidak menimbulkan masalah kesehatan masyarakat. Keadaan ini mendorong kita perlu melakukan pengawasan sanitasi kolam renang/ pemandian agar jangan sampai timbul masalah kesehatan masyarakat. Beberapa penyakit yang erat hubungnnya dengan kolam renang adalah sebagai berikut :
  • Kelompok penyakit perut (intestinal diseases) : Typhus, parathypus, dysentri amuba, leptospira, dysentri basilair Hal ini bisa ditimbulkan melalui air kolam renang yang tercemar oleh limbah rumah tangga atau kotoran binatang.
  • Kelompok penyakit pernafasan (respiratory diseases), seperti : pilek, sinusitis, radang tenggorokan.
  • Kelompok penyakit infeksi pada mata, telinga, hidung, kerongkongan dengan kulit.
  • Kecelakaan-kecelakaan
  • Kecelakaan dan kematian merupakan masalah besar di kolam renang, penyebab utama adalah dari kurangnya pengawasan pada konstruksi, cara penggunaan dan pemeliharaan peralatan di kolam renang.
  • Masalah kecelakaan yang sering terjadi di kolam renang adalah disebabkan antara lain :
    • Patahnya papan loncat
    • Penempatan peluncur air yang salah
    • Salahnya pemasangan atau pemeliharaan perawatan listrik
    • Kurang tepatnya pemasangan atau pemeliharaan perawatan listrik
    • Adanya pecahan gelas ataupun kacamata didalam kolam Dari semua penyakit / kecelakaan tersebut yang paling umum terjadi pada perenang adalah :
      • iritasi mata akibat dosis khlor yang tinggi
      • Ph yang terlalu asam
      •  penyakit rangen (swimming itch) Dari kenyataan yang ada, banyak membuktikan bahwa teori jelas berbeda dari kenyataan yang terjadi. maka, akan lebih bijak ketika lewat pembahasan menganai kolam renang ini diharapkan ketika kunjungan lapangan dapat memberikan pelajaran lebih lagi mengenai sanitasi kolam renang.
DAFTAR PUSTAKAAnonymous. 2009 .Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kolam Renang dan Pemandian
Umum.(http://www.ziddu.com/download/3612951/checklist%20inspeksi%20sanitasi%20kolam%20renang.pdf.html) online diakses 02/11/2009
Muljadi A, Nurhayati Sitti. 2002. Pengertian Pariwisata ( Kursus Tertulis Pariwisata Tingkat Dasar Modul I). Jakarta : Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Pusat Pendidikan dan Pelatihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar