Selasa, 26 Juni 2012

ilmu akuntansi Sistem Klasifikasi Piutang

ilmu akuntansi Sistem Klasifikasi Piutang

         Piutang adalah piutang merupakan klain terhadap pihak lain,apakah klain tersebut berupa uang,barang atau jasa,untuk maksud akuntansi istilah di pergunakan dalam arti yang lebih sempit yaitu merupakan klaim yang diharapkan akan diselesaikan dengan uang.penjelasan defenisi diatas di ketahui bahwa piutang secara luas diartikan sebagai tagihan atas segala sesuatu hak perusahan baikberupa uang,barang maupun jasa atas pihak ketiga setelah perusahan melaksanakan kewajibanya,sedangkan secara sempit piutang diartikan sebagai tagihan  yang hanya dapat di selesaikan dengan diterimanya uang di masa akan datang.
          Pada umumnya piutang timbul ketika sebuah perusahaan menjual barang dan jasa secara kredit dan berhak atas penerimaan kas di masa mendatang,yang proses di mulai dari pengambilan keputusan untuk memberi kredit kepada langganan,melakukan pengiriman barang,penagihan dan akhirnya menerima pembayaran,dengan kata lain perusahan lain akan menerima promes atau wesel,melakukan jasa atau transaksi lain yang menciptakan suatu hubungan dimana satu pihak berutang kepada yang lain seperti pinjaman dari kepada pimpinan atau karyawan.

KLASIFIKASI PIUTANG

        Pada umumnya piutang bersumber dari kegiatan opersi normal perusahan yaitu penjualan kredit atas barang dan jasa kepada pelanggan,tetapi selain itu masih banyak sumber-sumber yang dapat menimbulkan piutang.klasifikasi piutang terbagi atas dua
1.  piutang dagang terbagi atas dua
     a. wesel tagih atas netos receivables adalah wesel tagih ini di dukung oleh suatu janji  formal tertulis untuk membayar.
     b. piutang usaha atau accounts receivabies adalah piutang usaha merupakan piutang dagang yang tidak dijamin”rekeneng pembuka”.piutang dagang merupakan suatu pelunasan kredit jangka pendek    
2.  Piutang bukan dagang ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya
     a.  penjualan surat berharga atau pemilikselain barang dan jasa
     b. uang muka kepada pemnegangsaham,para di rektur,pejabat,karyawan dan perusahan –perusahan affiliasi.                                                       
      C.  setoran kepada kreditur,perubahan kebutuhan umum dan instansi –instansi lainnya
      d.   pembayaran dimuka pembelian –pembelian.
      e.   setoran –setoran untuk menjamin pelaksana kontrak atau pembayaran biaya.
      f.   tuntutan atas kerugian atau kerusakan
      g.   saham yang masih di setor.
      h.   piutang dividen dan bunga

SISTEM INFORMASI AKUTANSI PENAGIHAN PIUTANG

   Penagihan piutang dari penjualan kredit dapat di lakukan melalui berbagai cara ,antara lain
   1.   fungsi terkait dalam sistem penagihan piutang dari penjualan kredit.
   2.   dokumen yang di gunakan dalam sistem penagihan piutang.
   3.   sistem penagihan piutang melalui penagihan perusahan di laksanakan prosedur.
Fungsi yang terkait dalam sistem penagihan piutang dari penjualan kredit :
a.  fungsi secretariat
        fungsi ini brtanggungjawab dalam penerimaan cek dan surat pemberitahuan atau remittance advice melalui pos dan para debitur perusahaan. Fungsi ini juga bertugas membuat daftar surat pemberitahuan yang di terima bersama dari para debitur dan fungsi ini berada di tangan bagian sekretariat.
b.  fungsi penagihan
         fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan penagihan kepada para debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang di tagih yang di buat oleh fungsi akuntansi dan fungsi ini berada di tangan bagian penagihan.
c.   fungsi kas
          fungsi ini bertanggungjawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat atau fungsi penagihan dan menyetor kas yang di terima dari berbagai fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh dan fungsi ini berada di tangan bagian kas.
d.   fungsi akuntansi
           fungsi ini bertanggungjawab dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang, dan fungsi ini berada di tangan bagian akuntansi.
e.   fungsi pemeriksa intern
           fungsi ini bertanggungjawab dalam melaksanakan perhitungan yang ada di tangan fungsi kas secara periodik, dan melakukan rekonsiliasi bank, untuk mengecek ketelitian catatan kas yang di selenggarakan oleh fungsi akuntansi, dan fungsi iniberada di tangan bagian pemeriksa intern.

Dokumen yang di gunakan dalam sistem penagihan piutang adalah:
1.      Surat pemberitahuan
2.      Daftar surat pemberitahuan
3.      Bukti setor bank
4.      Kuitansi
        Surat pemberitahuan merupakan dokumen untuk memberitahu maksud pembayaran yang akan di lakukan. Daftar surat pemberitahuan merupakan rekapitulasi penerimaan kas. Bukti setor bank merupakan bukti penyetoran kas yang di terima dari piutang ke bank. Kuitansi merupakan bukti penerimaan kas yang di buat oleh perusahaan bagi para debitur yang telah melakukan pembayaran utang mereka.
Sistem penagihan piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan prosedur adalah:
1.      penerimaan piutang mengirimkan daftar piutang yang sudah saatnya di tagih kepada bagian penagihan.
2.      Bagian penagihan mengirimkan penagih untuk melakukan penagihan kepada debitur
3.      Bagian penagihan menerima cek atas nama dalam surat pemberitahuan dari debitur.
4.      Bagian penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan posting kedalam kartu piutang.
5.      Bagian kas mengirim kuitansi sebagai tanda penerima kas kepada debitur.
6.      Bagian kas menyetor ke bank, setelah cek atas cek tersebut dilakukan endorsement oleh pejabat yang berwenang.
7.      Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank debitur.
   Sistem pengendalian intern yang baik mengharuskan agar semua penerimaan kas dari debitur harus dalam bentuk cek atas nama atau giro bilyet. Penerimaan kas dari debitur dalam bentuk uang tunai memberikan peluang kepada penagih untuk melakukan penyelewengan. Bentuk penerimaan kas melalui penagih perusahaan ini yang biasa di laksanakan di indonesia, sedangkan bentuk lain masih jarang di lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar