Senin, 25 Juni 2012

Penyakit Hipertensi ( Penyakit darah tinggi )

Pengertian :Hipertensi (tekanan darah tinggi) Menurut beberapa ahli adalah :
  • Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri (Anonimous(f),2004),
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah penyakit kelainan jantung dalam pembuluh darah yang di tandai dengan peningkatan tekanan darah (Mirliani dan tantan, 2007) 
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang di tujukan oleh angka sistolik (bagian atas) dan angka bawa (diastolik) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah bak yang merupakan cuff air raksa (spigmomanometer) atau alat dig ital lainnya. (Anonimous, 2009)
Hipertensi dapat di klasifikasikan menjadi dua macam yaitu:
  1. Hipertensi primer adalah suatu kondisi di mana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dari gaya hidup seseorang, factor lingkungan dan factor genetik. Seseorang yang pla makan tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan meletus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula seseorang yang berada dala lingkungan atau kondisi stress tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bias mengalami tekanan darah tinggi. Factor genetic di perkirakan suatu peran yang menonjol dalam pengembang Hipertensi primer
  2. Hipertensi sekunder adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami atau menderita penyakit lain seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan system hormone tubuh
Faktor gizi yang sangat berhubungan dengan terjadinya hipertensi 
melalui beberapa mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang, walaupun f aktor usia juga berperan, karena  pada usia lanjut (usila) pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang. Disampaikan pada Seminar Hipertensi Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran( YARSI , 21 September 2002) )Menurut Menkes, hipertensi merupakan penyakit yang sangat berbahaya, karena tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini. Kebanyakan orang merasa sehat dan energik walaupun hipertensi. Menurut hasil Riskesdas Tahun 2007, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdeteksi. Keadaan ini tentunya sangat berbahaya, yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada masyarakat. (Hembing, 2001). PermenkesMenkes menambahkan, hipertensi dan komplikasinya dapat dicegah dengan gaya hidup sehat dan mengendalikan faktor risiko. Caranya, pertahankan berat badan dalam kondisi normal. Atur pola makan, dengan mengkonsumsi makan rendah garam dan rendah lemak serta perbanyak konsumsi sayur dan buah. Lakukan olahraga dengan teratur. Atasi strees dan emosi, hentikan kebiasaan merokok, hindari minuman beralkohol, dan periksa tekanan darah secara berkala. Pemerintah Indonesia, ujar Menkes, telah memberikan perhatian serius dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular termasuk hipertensi. Hal ini dapat dilihat dengan dibentuknya Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575 Tahun 2005 dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk hipertensi, diabetes mellitus dan penyakit metabolik, kanker, penyakit kronik dan penyakit generatif lainnya serta gangguan akibat kecelakaan dan cedera. (Riskesdas Balitbangkes tahun 2007)

Penanganan ipertensi
Penanganan hipertensi dilakukan bersama dengan diet rendah kolesterol atau, diet tinggi serat dan diit rendah energi bagi penderita hipertensi yang juga obesitas. Pasien hipertensi supaya banyak mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, dan makanan rendah lemak dapat menurunkan tekanandarah. Pengubahan pola hidup dapat berupa penurunan berat badan jika overweight; membatasi konsumsi alkohol, berolahraga teratur; mengurangi konsumsi garam, mempertahan konsumsi natrium, kalsium, magnesium yang cukup, dan berhenti merokok. Selain itu penderita hipertensi juga harus mempunyai pengetahuan dan sikap kepatuhan untuk dapat menyesuaikan penatalaksanaan hipertensi dalam kehidupan sehari- hari (Willy, 2007). Diet tinggi serat telah terbukti efektif dalam mencegah dan mengobati banyak bentuk penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi. Ambil diet yang kaya kalium yang tinggi dalam makanan (sayuran dan buah-buahan) dan asam lemak esensial. Asupan kalium harian harus total 7 gram per hari. Diit harus rendah lemak jenuh, gula dan garam. Secara umum, seluruh makanan diet yang menekankan sayuran dan anggota keluarga bawang putih / bawang merah harus dikonsumsi para peneliti menguji efek dari nutrisi dalam makanan pada tekanan darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah yang dikurangi dengan rencana makan yang menekankan buah-buahan Konsumsi berlebihan diit natrium klorida (garam), ditambah dengan kalium makanan berkurang, menyebabkan peningkatan volume cairan dan gangguan mekanisme yang mengatur tekanan darah. Hal ini menyebabkan hipertensi pada individu yang rentan.

Diet rendah kalium tinggi natrium-mengurangi peningkatan tekanan darah tinggi selama stres mental dengan mengurangi efek konstriksi pembuluh darah adrenalin. Natrium pembatasan sendiri tidak meningkatkan kontrol tekanan darah, itu harus disertai dengan asupan kalium yang tinggi.  Peningkatan risiko semakin bertambah parahnya hipertensi terjadi pada penambahan berat badan tingkat sedang. Tetapi tidak semua obesitas dapat terkena hipertensi. Tergantung pada masing ± masing individu. Peningkatan tekanan darah di atas nilai optimal yaitu > 120 /80 mmHg akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler Penurunan berat badan efektif untuk menurunkan hipertensi, Penurunan berat badan sekitar 5 kg dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan. Stress Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalaui saraf simpatis yang dapat meningkatkan tekanan darah secara intermiten. Apabila stres berlangsung lama dapat mengakibatkan peninggian tekanan darah yang menetap, stres menyebabkan menjadi hipertensi.. Aktifitas Fisik Orang dengan tekanan darah yang tinggi dan kurang aktifitas, besar kemungkinan aktifitas fisik efektif menurunkan tekanan darah. Aktifitas fisik membantu dengan mengontrol berat badan. Aerobik yang cukup seperti 30 ± 45 menit berjalan cepat setiap hari membantu menurunkan tekanan darah secara langsung. Olahraga secara teratur dapat menurunkan tekanan darah pada semua kelompok, baik hipertensi maupun normotensih. Asupan1) Asupan Natrium adalah kation utama dalam cairan extraseluler konsentrasi serum normal adalah 136 sampai 145 mEg / L, Natrium berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen tersebut dan keseimbangan asam basa tubuh serta berperan dalam transfusi saraf dankontraksi otot

Mengukur  Tekanan darah Hipertensi
Kebanyakan masyarakat masih menganggap hipertensi adalah hal yang sepele, padahal melihat komplikasinya jika terjadi penyakit tekanan darah tinggi pada seseorang bisa berujung pada kematian. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan kesadaran publik akan bahaya penyakit tekanan darah tinggi Tekanan darah diukur dengan alat pengukur tekanan darah dan dicatat sebagai dua angka seperti dijelaskan diatas, misalnya, 120/80 mm Hg (milimeter air raksa). pengukuran Tekanan darah biasanya diambil di lengan atas atas arteri brakialis. Kemudian tekanan darah diklasifikasikan sebagai beberapa kategori : (Anwar, 2008).
  • Normal Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg
  • Pre-hipertensi 120-139 / 80-89 mmHg
  • Tekanan darah tinggi/hipertensi (tahap 1) 140-159/90-99 mmHg
  • Tekanan darah tinggi/hipertensi (tahap 2) lebih tinggi dari 160/100 mmHg
  • hipertensi adalah sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan diastolic 90 mmHg (Brunner & Suddarth, 2002).
Perkembangan Penyakit Hipertensi di indonesia
Hipertensi di Indonesia, yang periksa di Puskesmas dilaporkan teratur sebanyak 22,8%, sedangkan tidak teratur sebanyak 77,2%. Dari pasien hipertensi dengan riwayat kontrol tidak teratur, tekanan darah yang belum terkontrol mencapai 91,7%, sedangkan yang mengaku kontrol teratur dalam tiga bulan terakhir malah dilaporkan 100% masih mengidap hipertensi. Hasil ini diduga karena keterbatasan fasilitas di Puskesmas, keterbatasan dana, keterbatasan obat yang tersedia dan lama pemberian obat yang hanya sekitar 3-5 hari (Anwar, 2008).

Penyakit Hipertensi ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia. Diperkirakan sekitar 80 % kenaikan kasus hipertensi terutama di Negara berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, di perkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini ( Kartari, 2000).
Untuk Indonesia sendiri kesadaran dan pengetahuan tentang penyakit hipertensi masih sangat rendah hal ini terbukti,masyarakat lebih memilih makanan siap saji yang umumnya rendah serat, tinggi lemak, tinggi gula, dan mengandung banyak garam.pola makan yang kurang sehat ini merupakan pemicu penyakit hipertensi (Austriani, 2008). Seluruh penderita tekanan darah tinggi, teryata sekitar 90-95% belum dapat diterangkan mekanisme terjadi penyakitnya secara tepat. Tidak diketahui pasti mereka bagaimana sampai terkena penyakit tekanan darah tinggi.yaini merupakan problem dari penderitanya (Hembing, 2001).

Penderita hipertensi juga tidak sadar dengan karakter yang timbul tengelam. Ketika si penderita hipertensi dinyakaan bisa berhenti minum obat karena tekanan darahnya bisa normal, dia sering mengangap kesembuhanpermanen.padahal sekali divonis hipertensi, penyakit itu akan terus membelit tubuh anda. Dalam satu atau dua tahun mungkin tekanan darah normal, tapi pasti akan mengunjungi di kesempatan berikutnya. Pada sebagian kasus memang bisa disembuhkan total. Tapi presentase kecil. Itu pun hanya hipertensi ringan. Yang bisa Anda lakukan mengontrolnya dengan mengomsumsi obat penurun hipertensi dan menjalankan pola hidup sehat (Lawrance, 2002.).

overweight; membatasi konsumsi alkohol, berolahraga teratur; mengurangi konsumsi garam, mempertahan konsumsi natrium, kalsium, magnesium yang cukup, dan berhenti merokok. Selain itu penderita hipertensi juga harus mempunyai pengetahuan dan sikap kepatuhan untuk dapat menyesuaikan penatalaksanaan hipertensi dalam kehidupan sehari- hari
  • Klinis, merupakan metode yang sangat penting untuk menilai staus gizi masyarakat. Metode ini di dasarkan atas perubahan – perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakckupan zat gizi. Hal ini di liaht pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan kelenjar tiroid (Supariasa, 2001)
  • Biokimia merupakan pemeriksaan spesimen yang di uji secara laboratoris, yang di lakukan pada berbagai jarinagn tubuh seperti darah (Supariasa, 2001)
  • Biofisik, merupakan metode penentuan status gizi dengan melihat kemempuan fungsi khusus jaringan dengan melihat perubahan struktur dan jaringan (Supariasa, 2001)
  • Assesment Data assesment, kegiatan menentukan nilai suatu objek, dan semacamnya sesuai dengan kriteria atau tolak ukur yang telah di tetapkan sebelumnya meliputi diagnosa dokter.
  • Planing Data planing, kegiatan menghitung kebutuhan dan merencanakan menu pasaien meliputi, perhitungan keebutuhan zat gizi dan perencanaan menu serta penyuluhan gizi. 
  • Estimasi kebutuhan Kebutuhan gizi adalah banyaknya zat-zat gizi yang dibutuhkan seseorang( individu) untuk mencapai dan mempertahankan status gizi adekuat. Selain kebutuhan gizi menurut umur, gender, aktivitas fisik, dan kondisi dalam keadaan sakit, penerapan kebutuhan gizi harus memperhatikan perubahan kebutuhan karena infeksi, gangguan metabolik, penyakit kronik, dan kondisi abnormal lainnya. Dalam hal ini perlu di lakukan perhitungan kebutuhan gizi secara khusus dan penerapannya dalam bentuk modifikasi diet atau diet khusus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar