Selasa, 26 Juni 2012

Makalah Siklus Akuntansi

Makalah Siklus Akuntansi

Transaksi keuangan : 
Transaksi adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam perekonomian dan dapat di ukur  dengan nilai uang. Peristiwa ekonomi dalam rumah tangga perusahaan dapat mempengaruhi  dan mengubah komposisi harta,utang, dan modal dan modal perusahaan (untuk selanjutnya di  sebut transaksi keuangan).Transaksi keuangan yang terjadi di catat, di golongkan, dan selanjutnya di laporkan kepada pihak yang memerlukannya. Transaksi keuangan dapat di  kelompokkan menjadi dua yaitu : Transaksi keuangan menurut pihak yang melakukan Transaksi keuangan menurut pihak yang melakukan terdiri dari : 
    • Transaksi keuangan intern ( kejadian = event ) Transaksi keuangan seperti ini terjadi di dalam perusahaan itu sendiri, tanpa melibatkan pihak luar perusahaan.Misalnya : pemakaian perlengkapan dan penyusutan harta tetap.
    • Transaksi keuangan ekstern ( transaksi ­­­­­­­= transaction ). Transaksi keuangan seperti ini terjadi antara perusahaan dengan perusahaan     lainnya. Misalnyan : pembelian perlengakapan dan pembelian harta tetap. 

    Transaksi keuangan menurut sumber 
    Transaksi keuangan menurut sumber adalah transaksi yang berhubungan dengan modal dan transaksi yang berhubungan dengan operasi perusahaan.
    Transaksi modal. Transaksi modal adalah transaksi yang berhubungan dengan modal perusahaan Misalnya : penyetoran modal.
    Transaksi usaha.
    Transaksi usaha adalah transaksi yang berhubungan dengan operasi perusahaan, Misalnya : penjualan barang dagang dan pembelian barang dagang.

    Contoh transaksi usaha :
    Tanggal 17 januari 2000 di beli perlengkapan sebesar Rp800.000.00 yang di bayar tunai Rp400,000,00, dan sisanya di bayar kemudian  Analisis transaksi Pembelian perlengkapan mengakibatkan harta berupa perlengkapan bertambah sebesar Rp800.000.00 di pihak lain,harta berupa kas berkurang sebesar Rp400.000.00. pencatatannya adalah
    Harta
 Kewajiban           +      Modal 
Kas      +  perlengkapan +   peralatan  + sewa  gedung
                      
2.800             1.600                7.800                    1.200
   (400)              800
______          ______             ______                ______
2.400              2.400                7.800                   1.200
  Utang usaha        +     Modal
                                    Tn. Yudha
2.000                            11.400
    400
______                         _______
1.200                             11.400
             
Pembuatan bukti asli

Di dalam akuntansi, bukti transaksi merupakan dokumen sumber dan syarat mutlak dalam melakukan transaksi ke dalam jurnal. Kegunaan utama dari bukti transaksi adalah sebagai bukti tertulis dan juga merupakan pertanggung jawaban atas pelaksanaan suatu transaksi. Akuntansi perusahaan di nyatakan baik apabila semua bukti pendukung pencatatannya memadai dan pencatatan di lakukan sebagaimana mestinya.bukti-bukti transaksi harus di simpan dengan baik di dalam almari agar memudahkan pencariannya kembali. Untuk memudahkan pencariannya,arsip tersebut di simpan dengan cara menurut urutan tanggalnya (kronologis) dan menurut urutan nomornya. Pembuatan bukti Transaksi asli dapat di bedakan menjadi dua yaitu :
  • Bukti intern : bukti (dokumen) yang di buat/di keluarkan oleh perusahaan itu sendiri.
  • Bukti ekstern : bukti (dokumen) yang di buat/di keluarkan oleh pihak di luar     perusahaan. 
  • Setiap transaksi keuangan perusahaan harus di buat buktinya secara tertulis, yang antara    lain berupa :
ekstern
intern
    1.       Faktur                                        
    2.       Kwitansi
    3.       Nota kredit
    4.       Nota kontan
    1.       Memo (jurnal memorial)
    2.       Bukti penerimaan kas
    3.       Bukti pengeluaran kas

1.      Faktur
       Faktur adalah bukti penjualan barang serta kredit yang di buat oleh penjual untuk pembeli. Bagi penjual, faktur yang di keluarkan untuk pembeli di sebut faktur penjualan. Sedangkan bagi pembeli, faktur tesebut di namakan faktur pembeli. Biasanya faktur ini di buat beberapa rangkap sesuai dengan kebutuhan perusahaan, yang dapat di gambarkan sebagai berikut:  Contoh faktur:
PT. PASUNDAN                                                          Jakarta,25 April 2000
Ji. Gadjah Madha 31                FAKTUR   
Jakarta
No. 28
Toko Wijaya, Jl.Halimun 28 E,Jakarta
DEBET Kepada PT Pasundan

1
6
Mesin ketik Brother          @Rp350.000.00
Disket Fuji                        @ Rp20.000.00
                                           Per 25 - 4 - 2000                            

   Rp350.000.00
   Rp120.000.00

   Rp470.000.00

         
 2.  Kuitansi
Kuitansi adalah surat tanda bukti pembayaran sejumlah uang yang di buat oleh si penerima uang. Kuitansi di buat menjadi dua bagian. Bagian di sebelah kiri di sebut sub kuitansi (sebagai bukti bagi si penerima uang), sedangkan yang di sebelah kanan di berikan kepada si pembayar uang. Dalam praktek, kuitansi di buat rangkap. Bagian atas (yang asli) di berikan kepada si pembayar uang dan salinan sebagai arsip bagi si penerima uang.
3.  Nota kredit
Nota kredit adalah perhitungan yang di buat oleh suatu perusahaan tentang penerimaan kembali barang – barang karena rusak atau tudak sesuai mutunya dengan pesanan pelanggan. Nota kredit ini juga di buat rangkap dua atau tiga.satu untuk pelanggan dan lainnya untuk bukti sebagai arsip.  

A.    Pencatatan dalam buku harian 
Pencatatan dalam buku harian merupakan buku yang di tunjukan untuk mencatat transaksi-transaksi yang sering terjadi. Supaya eekti maka transaksi berulang yang terjadi dalam perusahaan dagang tidak lagi di catat di jurnal umum tetapi di catat ke dalam 
  • Buku pembelian (tempat mencatat transaksi pembelian dengan kredit
  • Buku penjualan (tempat mencatat transaksi penjualan dengan kredit
  • Buku penerimaan kas (tempat mencatat transaksi penerimaan uang
  • Buku pegeluaran kas (tempat mencatat transaksi pengeluaran uang)
Sedangkan transaksi yang tidak di kelompokkan ke dalam ke4 buku harian di atas pencatatannya di lakukan ke dalam jurnal umum. 
  • Buku pembelian adalah pembelian barang secara kredit akan di catat ke dalam buku pembelian
    Contoh :pencatatan buku pembelian
Tanggal
Akun yang di kredit
Ref
Utang dagang (K)
Pembelian (D)
Serba-serbi (D)
ref
akun
jumlah









  • Buku penjualan adalah buku yang di buat untuk mencatat penjualan barang dengan secara kredit.
    Contoh :pencatatan buku penjualan
Tanggal
Akun yang di Debet (keterangan)
Ref
Syarat pembayaran
Piutang dagang(D)
Penjualan (K)






  • Buku penerimaan kas adalah buku yang di buat untuk mencatat semua transaksi,si penerimaan transaksi uang secara kas/tunai, penerimaan kas dapat berupa uang tunai, cek kontan, bilyet giro,wesel posol,dan sebagainya. Buku pengeluaran kas adalah untuk semua pengeluaran uang melalui kas catatannya di lakukan ke dalam buku pengeluaran kas.
Tanggal
Keteran-gan
Ref
Utang usaha(D)
Pembelian(D)
Serba-serbi (D)
Potongan pembelian (K)
Kas (K)
Ref
Akun
Jumlah











jurnal adalah buku (pertama) untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis (menurut urutan tanggal) kedalam kelompok akun debet dan akub kredit. Transaksi yang terjadi dalam perusahaan di analisis untuk menentukan akun apa yang terlibat, berapa besarnya pertambahan/pengurangan yang terjadi.selanjutnya hasil analisis di catat dalam jurnal.
Fungsi jurnal 
  • Fungsi historis merupakan tempat mencatat menurut urutan tanggal terjadinya transaksi dan kejadian.
  • Fungsi mencatat adalah jurnal akan mencatat semua transaksi dan kejadian di dalam perusahaan. 
  • Fungsi analisis dalam jurnal akan menghasilkan berapa debet dan berapa kredit. 
  • Fungsi instruksi jurnal memerintahkan pencatatan debet dan kredit dalam buku besar sesuai dengan jumlahnya.
  • Fungsi informatif jurnal memberi keterangan kegiatan perusahaan sehari-hari.
Kegunaan jurnal
Jurnal berguna untuk menjebatani pencatatan transaksi dari buku harian ke akun buku besar, untuk mengontrol keseimbangan jumlah debet dan jumlah kredit. 
Jenis jurnal Jurnal terdiri atas dua yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. 

Bentuk jurnal
  • Kolom 1  : untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
  • Kolom2 : untuk mencatat nama rekening yang di debet dan nama rekening yang di kredit 
  • Kolom3 : untuk untuk mencatat nomor rekening yang di debet maupun yang di kredit.
  • Kolom 4 : untuk mencatat jumlah rupiah yang harus di debetkan ke dalam rekening yang namanya teleh tertulis pada kolom 2.
  • Kolom 5 :  untuk mencatat jumlah rupiah yang harus di kreditkan ke dalam rekening                                           
Neraca laju penyesuaian 
Neraca saldo adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo akun buku besar yang di catat secara sistematis menurut nomor kode akun buku besarnya, di sertai jumlah debet dan kredit akun yang bersangkutan. Penyasuaian yang di lakukan dan di catat dalam jurnal umum adalah jurnal penyesuaian. Jadi fungsi dari jurnal penyesuaian adalah mengoreksi perkiraan harta,utang,    modal, pendapatan, dan beban sehingga mencerminkan keadaan yang sebenarnya.  
Data penyesuaian pada tanggal 31 desember 2000
surat – surat berharga yang di miliki berupa obligasi nilai nominal Rp 1.500.000,00 dengan bunga     20%, bunga di bayar tiap tanggal 1 september dan 1 maret.
persediaan perlengkapan tinggal sebesar 1.200.000,00.
asuransi di bayar di muka pada tanggal 1 nopember 2000 untuk jangka waktu 1 tahun.
kendaraan baru di beli tanggal 3 desember 2000 dengan taksiran umur manfaat 4 tahun dan bernilai residu Rp 500.000,00; penyusutan di lakukan dengan metode garis lurus.
peralatan seharga Rp 4.000.000,00 di susutkan 10% per tahun
pendapatan di terima di muka sebesar Rp 2.400,000,00 berasal dari kontrak penyelesaian taman dan dekorasi rumah di tanjung barat indah untuk 4 rumah dengan harga sama untuk masing – masing rumah. Sampai dengan tanggal 31 desember 2000 baru di selesaikan 3 rumah.
gaji karyawan yang masih harus di bayar Rp 200.000,00 dari data penyesuaian di atas dapat di jelaskan sbb:
pembayaran bunga obligasi yang terakhir adalah tanggal 1 september 2000 dan baru akan di bayar kembali tanggal 1 maret 2001, ini berarti pada periode 2000 firdaus decoration telah memiliki pendapatan bunga selama 4 bulan (September,oktober,nopember, dan desember) tetapi uangnya belum di terima. Besarnya pendapatan bunga adalah    20%                                         Rp 1.500.000,00  Rp 100.000,00.
saldo persediaan perlengkapan sebesar                                Rp 2.800.000,00
persediaan perlengkapan tanggal 31 desember 2000            Rp 1.200.000,00
perlengkapan yang di gunakan                                             Rp 1.600.000,00
asuransi telah menjadi beban selama 2 bulan (November dan desember), maka beban asuransi       periode 2000 adalah  x 20% x Rp 1.200.000,00  Rp 200.000,00
nilai produktif kendaraan adalah nilai beli di kurangi dengan nilai residu, atau Rp 12.500.000,00 – Rp 500.000,00  Rp 12.000.000,00.
Sedangkan umur manfaat adalah 4 tahun, jadi pengurangan nilai aktiva per tahun adalah: x Rp 12.000.000,00  3.000.000,00 Karena penyusutan pada periode tahun 1993 hanya satu bulan, maka nilai penyusutannya adalah: x Rp 3.000.000,00  Rp 250.000,00
perhitungan penyusutan peralatan per tahun adalah:10% x Rp 4.000.000,00  Rp 400.000,00
 sampai dengan tanggal 31 desember 2000 pendapatan di terima di muka yang benar – benar menjadi pendapatan pada periode itu adalah: x Rp 2.400 000,00  Rp 1.800.000,00 gaji yang masih harus di bayar merupakan utang kepada karyawan, karena karyawan telah bekerja tetapi belum menerima pembayaran. Adapun gaji yang masih harus di bayar yang telah menjadi beban pada periode ini sebesar Rp 200.000,00

Contoh : Neraca saldo
No
Akun buku besar
Neraca saldo
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
111
Kas


8
9
0
0
0
0
00









112
Surat –surat berharga

1
5
0
0
0
0
0
00









113
Piutang usaha


8
0
0
0
0
0
00









114
perlengkapan

2
8
0
0
0
0
0
00









115
Asuransi di bayar di muka

1
2
0
0
0
0
0
00









121
Kendaraan
1
2
5
0
0
0
0
0
00









121.1
Akumulasi penyusutan kendaraan


















122
peralatan dekorasi

4
0
0
0
0
0
0
00









122.1
Akumulasi penyusutan
 peralatan dekorasi











8
0
0

0

0

0

00
211
Utang usaha










6
2
9
0
0
0
0
00
212
Pendapatan di terima di muka










2
4
0
0
0
0
0
00
311
Modal firdaus










9
9
8
0
0
0
0
00
311.1
Prive firdaus


2
0
0
0
0
0
00









411
Pendapatan  jasa










6
4
0
0
0
0
0
00

Beban gaji

1
5
0
0
0
0
0
00









512
Beban iklan


1
8
0
0
0
0
00









513
Beban listrik dan telpon


1
4
0
0
0
0
00









514
Beban serba serbi


1
6
0
0
0
0
00











2
5
8
7
0
0
0
0
00
2
5
8
7
0
0
0
0
00

D.          Laporan keuangan
      
      Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai hasil jual beli barang dagang, pendapatan lain, dan beban usaha yang timbul dalam suatu periode tertentu dalam rangka memperoleh keuntungan.
      Beban usaha penjualan di bedakan atas dua yaitu :
1.      Beban penjualan adalah beban usaha yang langsung berhubungan dengan penjualan.
Misalnya : beban iklan, beban gaji bagian penjualan, beban perlengkapan toko, dan sebagainya.
2.      Beban umum dan administrasi adalah beban usaha yang tidak langsung berhubungan dengan penjualan.
Misalnya : beban telpon dan listrik, beban gaji bagian administrasi, beban penyusutan peralatan kantor,dan sebagainya.

E.     Jurnal penutup  ( closing entries)
         Ayat jurnal penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang bertujuan untuk menutup akun nominal (pendapatan dan beban). Selam proses akuntasi berjalan, seluruh akun nominal (pendapatan dan beban ) digunakan sebagai akun Untuk mengklasifikasi dan mengihtisarkan akun modal. Kini pada akhir periode akuntasi, seluruh akun nominal tersebut harus di nolkan. Saldo-saldo akun tersebut akan dipindahkan kea kun ihtisar laba rugi dan selanjutnya saldo akun ini di pindahkan kea kun modal.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa hal-hal yang memerlukan jurnal penutup adalah, akun-akun beban, akun-akun pendapatan, dan akun prife.
Cara menyusun jurnal penutup
a.       Mengkredit setiap akun beban sebesar saldonya dan mendebet akun ikhtisar laba rugi dengan jumlah yang sama, sehingga akun beban menjadi tidak bersaldo.
b.      Mendebet setiap akun pendapat sebesar saldolnya dam mengkredit akun ikhtisar lab rugi dengan jumlah yang sama, sehingga akun pendapatan menjadi tidak bersaldo.
c.       Mendebet akun ikhtisar laba rugi dan mengredit akun modal, bila perusahaan mendapat laba; atau mengredit akun ikhtisar laba/ rugi dan mendebet akun modal, bila perusahaan mengalami rugi. Perlu di perhatikan bahwa saldo akun ikhtisar laba/ rugi dalam jurnal penutup ini harus menjadi tidak bersaldo.
d.      Mengkredit akun prive sebesar saldonya dan mendebet akun modal dengan jumlah yang sama, sehingga akun prive menjadi tidak bersaldo.
 
NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
      Setelah jurnal penutupan di posting ke buku besar, maka langkah selanjutnya adalah menyusun neraca saldo setelah penutupan. Akibat posting tersebut kini terlihat akun-akun nominal sudah tidak bersaldo lagi,sehingga saldo buku besar yang tinggal akun-akun riil akun harta, utang, dan modal. Akun-akun inilah yang menjadi saldo penyusunan neraca saldo setelah penutupan adalah untuk memastikan apakah keadaan buku besar telah seimbang. Kegiatan ini dilakukan sebelum memulai pencatatan data akutansi pada periode berikutnya.
Sebagai ilustrasi perhatikan buku besar yang telah ditutup untuk perusahaan “Firdaus Dekoration.” Berdasarkan buku besar itu disusun neraca saldo setelah penutupan yang akan tampak sebagai berikut :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar