Selasa, 26 Juni 2012

analisis keseimbangan didalam ekonomi klasik

 analisis keseimbangan didalam ekonomi klasik
1.      Karakteristik analisis keseimbangan klasik
a.       Asumsi – asumsi
    Ada dua asumsi yang paling penting yaitu : perekonomian tersusun dari pasar – pasar yang berstruktur persaingan sempurna (verfect competition) dan uang bersifat netral (money neutrality). Pentingnya fondasi analisis keseimbangan mikro Analisis keseimbangan makro klasik merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis keseimbangan mikro. Pentingnya sisi penawaran Apa yang di produksi akan terserap oleh permintaan, sampai pasar keseimbangan.
      Analisis jangka pendek dan jangka panjang
    Analisis jangka pendek umumnya berdimensi < 5 tahun.dalam jangka panjang semua input bersifat variabel.sementara itu juga di lihat dari sisi penawaran jangka panjang
perekonomian di anggap berada dalam kondisi di manfaatkan/dikaryakan secara penuh (full employed). Yang di maksud dengan full employed adalah kondisi di mana faktor-faktor produksi yang ada, terutama barang modal dan tenaga kerja, tingkat
       pemanfaatannya. > 96%.

2.      Fungsi produksi agregat
                                                                                                                                                                                                                            
        Dalam model klasik,produksi merupakan fungsi dari jumlah barang modal yang tersedia (K) dan jumlah tenaga kerja (L).
        Y = f(K,L)
         Di mana :
               Y   =   output atau produksi agrigat (PDB)
                K  =   stok barang modal
                L  =    tenaga kerja
      Dalam jangka pendek, stok barang modal di anggap tetap,sehingga fungsi produksi menjadi :           
               Y =  f(K,L)            
Di mana :    k¯ = stok barang modal dengan jumlah konstan.
             Karena itu, tingkat produksi agrigat semata-mata di tentukan oleh jumlah tenaga kerja yang di gunakan :   
Y = f(L)
Dimana:
            ∂Y                  ∂2Y                                                                      
            ------ > 0 dan  ------ < 0
            ∂L                   ∂2L
                                         
       Artinya, pada awalnya penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produksi agregat, tetapi karena berlakunya hukum pertambahan hasil yang makin menurun, sampai jumlah tertentu penambahan tenaga kerja akan menurunkan output agregat.

3.        kesempatan kerja dalam keseimbangan

          Yang di maksud dengan kesempatan kerja dalam keseimbangan adalah jumlah kesempatan kerja yang tersedia pada saat pasar tenaga kerja dalam keseimbangan. Kesempatan kerja dalam keseimanga tidak mencerminkan kesempatan kerja yang sebenarnya tersedia. Sebab, kesempatan kerja yang tersedia di tentukan oleh permintaan tenaga kerja. Sedangkan kesempatan kerja dalam keseimbangan  merupakan interaksi antara kekuatan permintaan dengan penawaran tenaga kerja.

a.     Permintaan tenaga kerja
       Permintaan tenaga kerja dalam keseimbangan adalah jumlah tenaga kerja yang di butuhkan perusahaan untuk mencapai laba maksimum. Karena beroperasi dalam pasar persaingan sempurna, maka posisi perusahaan adalah price taker, dimana harga yang di tetapkan merupakan penerimaan marjinal (marjinal revenue, diaingkat MR) perusahaan. Untuk mencapai kondisi laba maksimum, perusahaan harus menyamakan MR denga MC (MR = MC)

b.    Penawaran tenaga kerja
        Penawaran tenaga kerja adalah jumlah jam kerja yang di tawarkan oleh individu (konsumen) pada berbagai tingkat upah (nominal), dalam upaya memaksimumkan kualitas hidupnya. Jadi, dalam analisis makro klasik, penawaran tenaga kerja merupakan konsep keseimbangan konsumen. Jumlah jam kerja yang di tawarkan konsumen sangat tergantung pada preferensinya tentang bekerja atau tidak bekerja dan biaya ekonomi dari tidak bekerja. Maksudnya, konsumen mempunyai pilihan kombinasi alokasi waktunya (yang satu hari maksimal dua puluh empat jam bekerja) untuk bekerja atau tidak bekerja.

c.     keseimbangan pasar tenaga kerja dan tingkat output
       keseimbangan pasar tenaga kerja tercapai ketika permintaan tenaga kerja sama dengan tingkat penawarannya. Ketika itu, baik produsen maupun tenaga kerja telah mencapai kondisi optimal. Produsen mencapai keuntungan maksimum, tenaga kerja mencapai utulitas maksimum.

4.      jumlah uang beredar, keseimbangan ekonomi, dan tingkat harga    

a.          pengaruh jumlah uang beredar terhadap permintaan agregat 
     karena fungsi uang hanya sebagai alat tukar, maka uang tidak dapat mempengruhi tingkat output.uang hanya mempengruhi permintaan agregat. Penambahan uang beredar akan meningkatkan permintaan agregat.
  
b.Penawaran agregat
       Sementara itu, dalam analisis keseimbangan klasik, perekonomian berada dalam kondisi kesempatan kerja penuh (full employment). Konsekuensi dari asumsi ini adalah tingkat penawaran tidak dapat di tambah lagi.

c.       pengaruh proporsional jumlah uang beredar terhadap inflasi
         keseimbangan ekonomi dalam kasus di atas akan tercapai jika AD = AS. Analisis grafik tentang pengaruh penambahan jumlah uang beredar terhadap tingkat output  keseimbangan dan tingkat harga dapat di lakukan dengan menggabungkan diagram 10.5.a dan 10.5.b menjadi diagram 10.6. berikut ini.

Diagram 10.6
jumlah uang beredar dan inflansi




 


 P                        AS



   AD3 (Ms = 625)
   AD2 (Ms = 500)
   AD1 (Ms = 400)





       50
     
       40
  
       32  
               
         0        Y        
                                  Yp= 2000
       
          Ternyata, penambahan jumlah uang beredar tidak meningkatkan output keseimbangan. Sebab, keseimbanga yang terjadi tetap pada tingkat output  Yf, yaitu sebesar 2.000 unit. Yang berubah adalh tingkat harga. Jika jumlah uang beredar di tambah, permintaan agregat bertambah, sehingga harga keseimbangan meningkat dari P1 (32) ke P2 (40) dank e P3 (50). Dengan kata lain, penambahan jumlah uang beredar hanya akan meningkatkan inflasi.

            Pada diagram 10.6 di atas, penambahan jumlah uang beredar sebesar 25%  per tahun akan menyebabkan inflasi 25% per tahun. Pengaruh peningkatan jumlah uang beredar terhadap inflasi adalah proporsional. Hal ini menunjukan asumsi netralitas uang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar