pengertian,dampak,sumber,komponen,faktor pencemaran air Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 173/Menkes/VII/1977, pencemaran air adalah suatu peristiwa masuknya zat kedalam air yang mengakibatkan kualitas (mutu) air tersebut menurun sehingga dapat menganggu atau membahayakan kesehatan.
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 1990 menyebutkan : (pencemaran air), dalam peraturan Pemerintah pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang membahayakan, yang mengakibatkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya (Daud, 2003).
Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 menyebutkan : Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukanya mahluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain kedalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya. (Mulia, 2005)
a. Sumber–Sumber Pencemaran Air
pengertian,dampak,sumber,komponen,faktor pencemaran air Kegiatan manusia merupakan salah satu unsur utama yang mengakibatkan terjadinya pencemaran air di alam ini. Setiap kegiatan yang menghasilkan air buangan akan memberikan kandungan bahan pencemar yang berbeda antara satu dengan kegiatan lain menurut jenis kegiatannya. Bahan yang dipergunakan serta proses atau teknologi yang diterapkan namun demikian jika ditinjau air buangan berdasarkan asalnya, maka dapat dibedakan secara umum sebagai berikut (Daud, 2003).
1. Air Buangan Kota
Yang termasuk di dalam air buangan kota adalah semua yang dihasilkan oleh kegiatan dan kejadian yang berlangsung di dalam suatu kota, yang terdiri dari :
a. Air saluran drainase kota yang berasal dari hujan dan pencucian kendaraan dan jalan.
b. Air buangan rumah tangga
2. Air Buangan Rumah Tangga
Kandungan bahan pencemar yang paling tinggi di dalam air buangan kota berasal dari kegiatan rumah tangga dan air buangan industri perumahan.
1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pencemaran Air Ada beberapa factor yang mempengaruhi pencemaran air (Mukono, H. J, 2006 ) yaitu :
a. Mikroorganisme
Salah satu indikator bahwa air tercemar adalah adanya mikroorganisme pathogen dan non pathogen di dalamnya. Danau atau sungai yang terkontaminasi/tercemar mempunyai spesies mikroorganisme yang berlainan dari air bersih
b. Curah Hujan
Curah hujan di suatu daerah akan menentukan volume dari badan air dalam rangka mempertahankan efek pencemaran terhadap setiap bahan buangan di dalamnya.
c. Kecepatan Aliran Air (Stream Flow) Bila suatu badan air memiliki aliran yang cepat, maka keadaan itu dapat memperkecil kemungkinan timbulnya pencemaran air karena bahan polutan dalam air akan lebih cepat terdispensi.
d. Kualitas Tanah
Kualitas tanah (pasir atau lempung) juga mempengaruhi pencemaran air, ini berkaitan dengan pencemaran tanah yang terjadi didekat sumber air. Beberapa sumber pencemaran tanah dapat berupa bahan beracun seperti pestisida, herbisida, logam berat dan sejenisnya serta penimbunan sampah secara besar-besaran (misalnya Open dumping).
2. Komponen Pencemaran Air
Berbagai macam kegiatan industri dan teknologi yang ada saat ini memungkinkan terjadinya pencemaran air, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh adalah pestisida yang biasa digunakan di pertanian, industri atau rumah tangga yang menggunakan detergen. Erat kaitannya dengan masalah indikator pencemaran air, ternyata komponen pencemaran air ikut menentukan bagaimana indikator tersebut terjadi, komponen pencemaran air perlu dibahas. Komponen pencemaran air tersebut dikelompokan sebagai berikut :
a. Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat yang dimaksudkan disini adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang besar maupun yang kecil. Kedua macam bahan buangan padat tersebut apabila dibuang ke air lingkungan (sungai) maka kemungkinan yang dapat terjadi endapan di dasar sungai dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air karena endapan akan menutup permukaan dasar air yang mungkin mengandung telur ikan sehingga telur ikan tersebut tidak akan dapat menetes.
b. Bahan Buangan Olahan Bahan Makanan
Bahan buangan olahan bahan makanan adalah bahan yang dibuang ke dalam air mengandung banyak mikroorganisme, termasuk pula di dalamnya bakteri pathogen.
c. Bahan Buangan Cairan Berminyak
Bahan buangan cairan berminyak adalah bahan cairan berminyak dibuang ke air lingkungan akan menguap menutupi permukaan air sehingga air tersebut dapat tercemar.
3. Dampak Pecemaran Air
Air merupakan salah satu sumber kehidupan bagi umat manusia. Apabila air tercemar maka kehidupan manusia akan terganggu, ini merupakan bencana besar. Hampir semua mahluk hidup memerlukan air, dari mikroorganisme sampai dengan mamalia. Tanpa air tiada kehidupan dimuka bumi ini. Jumlah air di muka bumi ini cukup banyak. Sekitar 71% dari luas permukaan bumi ini terdiri atas air. 60% tubuh manusia pun terdiri atas air. Jumlah air di muka bumi ini relative konstan meskipun air mengalami arus, tersirkulasi karena pengaru cuaca, dan juga mengalami perubahan bentuk fisik. Sirkulasi dan perubahan bentuk fisik tersebut antara lain melalui permukaan yang menjadi uap (evaporasi), air yang mengikuti sirkulasi dalam tubuh tanaman (transpirasi), air yang mengikuti sirkulasi di tubuh manusia dan hewan (respirasi). Air yang menguap akan terkumpul menjadi awan kemudian jatuh sebagai air hujan. Air hujan ada yang langsung bergerak di permukaan (runof) ada pula yang meresap masuk kedalam tanah celah batuan dalam tanah (perkulasi) sehingga menjadi air tanah . Air tanah dangkal akan diambil oleh tanaman sedangkan air tanah dalam akan keluar sebagai mata air (wardana, 2001).
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 1990 menyebutkan : (pencemaran air), dalam peraturan Pemerintah pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang membahayakan, yang mengakibatkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya (Daud, 2003).
Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 menyebutkan : Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukanya mahluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain kedalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya. (Mulia, 2005)
a. Sumber–Sumber Pencemaran Air
pengertian,dampak,sumber,komponen,faktor pencemaran air Kegiatan manusia merupakan salah satu unsur utama yang mengakibatkan terjadinya pencemaran air di alam ini. Setiap kegiatan yang menghasilkan air buangan akan memberikan kandungan bahan pencemar yang berbeda antara satu dengan kegiatan lain menurut jenis kegiatannya. Bahan yang dipergunakan serta proses atau teknologi yang diterapkan namun demikian jika ditinjau air buangan berdasarkan asalnya, maka dapat dibedakan secara umum sebagai berikut (Daud, 2003).
1. Air Buangan Kota
Yang termasuk di dalam air buangan kota adalah semua yang dihasilkan oleh kegiatan dan kejadian yang berlangsung di dalam suatu kota, yang terdiri dari :
a. Air saluran drainase kota yang berasal dari hujan dan pencucian kendaraan dan jalan.
b. Air buangan rumah tangga
2. Air Buangan Rumah Tangga
Kandungan bahan pencemar yang paling tinggi di dalam air buangan kota berasal dari kegiatan rumah tangga dan air buangan industri perumahan.
1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pencemaran Air Ada beberapa factor yang mempengaruhi pencemaran air (Mukono, H. J, 2006 ) yaitu :
a. Mikroorganisme
Salah satu indikator bahwa air tercemar adalah adanya mikroorganisme pathogen dan non pathogen di dalamnya. Danau atau sungai yang terkontaminasi/tercemar mempunyai spesies mikroorganisme yang berlainan dari air bersih
b. Curah Hujan
Curah hujan di suatu daerah akan menentukan volume dari badan air dalam rangka mempertahankan efek pencemaran terhadap setiap bahan buangan di dalamnya.
c. Kecepatan Aliran Air (Stream Flow) Bila suatu badan air memiliki aliran yang cepat, maka keadaan itu dapat memperkecil kemungkinan timbulnya pencemaran air karena bahan polutan dalam air akan lebih cepat terdispensi.
d. Kualitas Tanah
Kualitas tanah (pasir atau lempung) juga mempengaruhi pencemaran air, ini berkaitan dengan pencemaran tanah yang terjadi didekat sumber air. Beberapa sumber pencemaran tanah dapat berupa bahan beracun seperti pestisida, herbisida, logam berat dan sejenisnya serta penimbunan sampah secara besar-besaran (misalnya Open dumping).
2. Komponen Pencemaran Air
Berbagai macam kegiatan industri dan teknologi yang ada saat ini memungkinkan terjadinya pencemaran air, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh adalah pestisida yang biasa digunakan di pertanian, industri atau rumah tangga yang menggunakan detergen. Erat kaitannya dengan masalah indikator pencemaran air, ternyata komponen pencemaran air ikut menentukan bagaimana indikator tersebut terjadi, komponen pencemaran air perlu dibahas. Komponen pencemaran air tersebut dikelompokan sebagai berikut :
a. Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat yang dimaksudkan disini adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang besar maupun yang kecil. Kedua macam bahan buangan padat tersebut apabila dibuang ke air lingkungan (sungai) maka kemungkinan yang dapat terjadi endapan di dasar sungai dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air karena endapan akan menutup permukaan dasar air yang mungkin mengandung telur ikan sehingga telur ikan tersebut tidak akan dapat menetes.
b. Bahan Buangan Olahan Bahan Makanan
Bahan buangan olahan bahan makanan adalah bahan yang dibuang ke dalam air mengandung banyak mikroorganisme, termasuk pula di dalamnya bakteri pathogen.
c. Bahan Buangan Cairan Berminyak
Bahan buangan cairan berminyak adalah bahan cairan berminyak dibuang ke air lingkungan akan menguap menutupi permukaan air sehingga air tersebut dapat tercemar.
3. Dampak Pecemaran Air
Air merupakan salah satu sumber kehidupan bagi umat manusia. Apabila air tercemar maka kehidupan manusia akan terganggu, ini merupakan bencana besar. Hampir semua mahluk hidup memerlukan air, dari mikroorganisme sampai dengan mamalia. Tanpa air tiada kehidupan dimuka bumi ini. Jumlah air di muka bumi ini cukup banyak. Sekitar 71% dari luas permukaan bumi ini terdiri atas air. 60% tubuh manusia pun terdiri atas air. Jumlah air di muka bumi ini relative konstan meskipun air mengalami arus, tersirkulasi karena pengaru cuaca, dan juga mengalami perubahan bentuk fisik. Sirkulasi dan perubahan bentuk fisik tersebut antara lain melalui permukaan yang menjadi uap (evaporasi), air yang mengikuti sirkulasi dalam tubuh tanaman (transpirasi), air yang mengikuti sirkulasi di tubuh manusia dan hewan (respirasi). Air yang menguap akan terkumpul menjadi awan kemudian jatuh sebagai air hujan. Air hujan ada yang langsung bergerak di permukaan (runof) ada pula yang meresap masuk kedalam tanah celah batuan dalam tanah (perkulasi) sehingga menjadi air tanah . Air tanah dangkal akan diambil oleh tanaman sedangkan air tanah dalam akan keluar sebagai mata air (wardana, 2001).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar