jenis-jenis alat pelindung diri terdiri dari : alat pelindung kepala, alat pelindung mata, alat pelindung telinga, alat pelindung pernapasan, alat pelindung tangan, alat pelindung kaki, dan lain-lain. Termasuk pakaian pelindung dan alat pelindung lainnya seperti tali dan sabuk pengaman digunakan pada pekerja yang berhubungan dengan ketinggian dan kedalaman.
d. Jenis Alat Pelindung Telinga (Siswanto, 1983)
Alat pelindung telinga (APT) berfungsi sebagai penghalang antara bising dengan telinga dalam. Selain itu, alat ini melindungi pemakaiannya dari bahaya percikan api atau logam-logam panas (gram), misalnya pada penjelasan alat pelindung telinga umumnya dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Sumbat Telinga (Ear Plug)
Sumbat telinga (ear plug) dapat terbuat dari plastic karet alami dan sintetik. Menurut cara pemakaiannya dibedakan jenis sumbat telinga masuk telinga luar (semi insert type) dan menutupi seluruh saluran telinga luar (insert type) dan menutupi seluruh saluran telinga luar (insert type).
Menurut cara penggunaannya dibedakan disposable ear plug yaitu sumbat telinga yang dipakai untuk sekali saja. Kemudian dibuang misalnya sumbat telinga dari kapas dan malam (WAX) non disposable yang digunakan untuk waktu yang lama yang terbuat dari karet atau plastic yang dicetak.
Keuntungan :
a. Mudah dibawah karena ukurannya kecil.
b. Relatif lebih nyaman dipakai ditempat kerja yang nyaman
c. Tidak membatasi gerak kepala
d. Harga relative murah dari pada tutup telinga (ear muff)
e. Dapat dipakai dengan efektif tanpa dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup telinga, anting-anting dan rambut.
Kerugian :
a. Memerlukan waktu yang lebih lama dari tutup telinga untuk pemasangan yang tepat
b. Tingkat proteksinya lebih kecil dari tutup telinga
c. Sulit untuk memonitor tenaga kerja apakah pemakaian atau tidak oleh karena itu pemakaiannya sukar dilihat oleh pengawas
d. Hanya dapat dipakai untuk telinga sehat
e. Bila tangan yang digunakan untuk memasang sumbat telinga kotor maka saluran telinga akan mudah terkena infeksi karena iritasi
2. Tutup Telinga (ear muff)
Tutup telinga (ear muff) terdiri dari dua buah tuduk untuk tutup telinga, dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian yang lama sering ditemukan efektifitasnya telinga menurun yang disebabkan karena bantalan mengeras dan mengkerut akibat reaksi bahan bantalan dengan minyak kulit dan keringat. Reaksi ini juga terjadi pada sumbat telinga, disarankan agar memilih jenis yang berukuran lebih besar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektfitas alat pelindung telinga sebagai berikut :
a. Kebocoran Udara
b. Perambatan gelombang suara melalui bahan alat pelindung
c. Vibrasi alat itu sendiri
d. Konduksi suara melalui tulang dan jaringan.
e. Masalah Pemakaian APT
1. Pekerja tidak mau memakai dengan alas an :
a. Tidak sabar / tidak mengerti
b. Panas
c. Sesak
d. Tidak enak dipakai
e. Tidak enak dipandang
f. Berat
g. Menggangu pekerjaan
h. Tidak sesuai dengan bahaya yang ada
i. Tidak ada sangsi
2. Tidak disediakan oleh perusahaan
a. Ketidakmengertian
b. Pura-pura tidak mengerti
c. Alasan bahaya
d. Dianggap sia-sia (karena pekerja tidak mau memakai)
3. Pengadaan oleh perusahaan
a. Tidak sesuai dengan bahaya yang ada
b. Asal beli (terutama memilih yang murah)
Selain masalah pemakaian alat pelindung telinga yang disebutkan diatas, beberapa masalah yang mungkin terjadi pada Lingkungan tenaga kerja akibat alat pelindung telinga sehingga mendorong para pekerja tidak memakainya adalah :
a. Resiko infeksi
b. Kesulitan komunikasi
c. Merasa teridolasi
d. Sakit kepala karena jepitan terlalu kuat
e. Tidak nyaman
f. Mengurangi kemampuan menduga jarak
g. Iritasi kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar