Latar Belakang
Pengertian Penyakit ISPA Penyakit ispa adalah suatu penyakit infeksi penyakit yang menyerang pernafasan bagian atas ( bustan 1997 ).selain itu juga ada yang mendefenisikan ISPA merupakan infeksi – infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme .infeksi –infeksi tersebut terbatas pada struktur saluran nafas termasuk rongga hidung , faring dan laring.
Etiologi
Etiologi ISPA lebih 300 jenis bakteri dan virus.Bakteri penyebab antara lain dari genus streptotokus, pnemokokokus, hemofilus influenza, boerdetela dan korinebaktorium, sedangkan virus penyebabnya antara lain golongan mikro virus ,mikoplasma dan Herpes virus. ( Harahap, 2010).
Gejala klinis
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan di mulai dengan keluhan-keluhan menjadi lebih berat dan apabila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan tidak
Etiologi
Etiologi ISPA lebih 300 jenis bakteri dan virus.Bakteri penyebab antara lain dari genus streptotokus, pnemokokokus, hemofilus influenza, boerdetela dan korinebaktorium, sedangkan virus penyebabnya antara lain golongan mikro virus ,mikoplasma dan Herpes virus. ( Harahap, 2010).
Gejala klinis
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan di mulai dengan keluhan-keluhan menjadi lebih berat dan apabila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan tidak
- pada system respiratorik adalah napas tak teratur (aprea),napas cuping hidung ,suara napas lemah atau hilang .
- pada system cardical adalah hipertensi dan hipotensi.
a. Pada cerebal adalah gelisah,mudah terangsang,sakit kepala,bingung.
b. Kejang-kejang dan koma.
c. Pada hal umum adalah letih dan banyak keringat. - Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 6 tahun adalah tidak bisa minum , kejang-kejang kesadaran menurun sampai kurang dari setengah volume yang bisa di minumnya ),kejang-kejang kesadaran menurun , dan gizi buruk sedangkan tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah kurang bisa minum (kemanpuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah dari setengah volume yang bisa diminumnya ),kejang kesadaran menurun,demam dan dingin.
Masa inkubasi penyakit ISPA
Masa inkubasi adalah rentan hari dan waktu sejak bakteri atau virus masuk kedalam tubuh sampai timbulnya gejalah klinis yang disertai dengan berbagai gejalah –gejalah.infeksi akut ini berlangsung sampai dengan 14hari ,batas 14 hari di ambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA berlangsung lebi dari 14 hari.
Cara penularan
Masa inkubasi adalah rentan hari dan waktu sejak bakteri atau virus masuk kedalam tubuh sampai timbulnya gejalah klinis yang disertai dengan berbagai gejalah –gejalah.infeksi akut ini berlangsung sampai dengan 14hari ,batas 14 hari di ambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA berlangsung lebi dari 14 hari.
Cara penularan
- ISPA dapat ditularkan melalui air ludah,dara,bersin,udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat ke saluran pernapasannya.ada factor tertentu yang dapat memudahkan penularan:
- Kuman (bakteri dan virus )yang menyebabkan ISPA mudah menular dalam rumah yang mempunyai kurang ventilasi (peredaran udara) dan bayak asap (baik asap rokok maupun asap api).
- Orang bersin / batuk tanpa menutup mulut dan hidung akan mudah menularkan kuman pada orang lain.(Tragus dalam Harahap, 2010)
Pencegahan penyakit ISPA
Upaya pencegahan terhadap penyakit ISPA meliputi :
1.Penyuluhan kesehatan
2.Penataksanaan penderita ISPA
3.Imunisasi dan,
4.Menjaga keadaan gizi agar tetap baik (Depkes RI,2001).
Dalam penyuluhan kesehatan maasyarakat hendaknya mampu membedakan dengan cara yang mudah apakah seorang penderita bisa di obati sendiri atau harus di bawah ke petugas kesehatan. Penyuluhan merupakan kunci keberhasilan upaya pemberantasan ISPA karena kegiatan inilah yang akan mengubah sikap dan perilaku masyarakat serta akan menunjang seluruh upaya pemberantasan (tamboyan,2001). Kegiatan penataksanaan penderita ISPA merupakan bagian dari upaya pemberantasan dan penatalaksanaannya,bukan hanya oleh dokter dan para medis tetapi juga para kader dan masyarakat sendiri terutama ibu-ibu. Maka perlu adanya penyempurnaan dalam klasifikasi dalam penatalaksanaan ISPA. Perlu di ingatkan bahwa sebagian besar kasus ISPA bisa di tanggulangi. Sebagian dari kasus ISPA merupakan penyakit yang bisa di cegah dengan imunisasi, maka peningkatan cakupan imunisasi akan berperan besar dalam upaya pemberantasan ISPA.
Cara pengobatan
Pengobatan dari penyakit ISPA dapat di lakukan secara medis dan perawatan di rumah sakit. Pengobatan ISPA secara medis meliputi :
a) Pemberian antibiotic
b) Pemberian cairanper infuse di perlukan jika timbul tanda dehidrasi
c) Lender atau cairan yang menyumbat hidung atau jalan nafas di hisap dengan alat penghisap lender
d) Pemakain uap untuk melampangkan jalan nafas (depkes RI, 1992).
e) Pemberian oxygen (zat asam)
Sedangkan pengobatan ISPA melalui perawatan dirumah sakit meliputi :
a) Obat-obatan yang cukup mencakup antimikroba, bronkodilator, serum anti difteri
b) Pemberian cairan per infuse
c) Pemberian uap untuk melapangkan jalan nafas
d) Pemberian infuse.
Upaya pencegahan terhadap penyakit ISPA meliputi :
1.Penyuluhan kesehatan
2.Penataksanaan penderita ISPA
3.Imunisasi dan,
4.Menjaga keadaan gizi agar tetap baik (Depkes RI,2001).
Dalam penyuluhan kesehatan maasyarakat hendaknya mampu membedakan dengan cara yang mudah apakah seorang penderita bisa di obati sendiri atau harus di bawah ke petugas kesehatan. Penyuluhan merupakan kunci keberhasilan upaya pemberantasan ISPA karena kegiatan inilah yang akan mengubah sikap dan perilaku masyarakat serta akan menunjang seluruh upaya pemberantasan (tamboyan,2001). Kegiatan penataksanaan penderita ISPA merupakan bagian dari upaya pemberantasan dan penatalaksanaannya,bukan hanya oleh dokter dan para medis tetapi juga para kader dan masyarakat sendiri terutama ibu-ibu. Maka perlu adanya penyempurnaan dalam klasifikasi dalam penatalaksanaan ISPA. Perlu di ingatkan bahwa sebagian besar kasus ISPA bisa di tanggulangi. Sebagian dari kasus ISPA merupakan penyakit yang bisa di cegah dengan imunisasi, maka peningkatan cakupan imunisasi akan berperan besar dalam upaya pemberantasan ISPA.
Cara pengobatan
Pengobatan dari penyakit ISPA dapat di lakukan secara medis dan perawatan di rumah sakit. Pengobatan ISPA secara medis meliputi :
a) Pemberian antibiotic
b) Pemberian cairanper infuse di perlukan jika timbul tanda dehidrasi
c) Lender atau cairan yang menyumbat hidung atau jalan nafas di hisap dengan alat penghisap lender
d) Pemakain uap untuk melampangkan jalan nafas (depkes RI, 1992).
e) Pemberian oxygen (zat asam)
Sedangkan pengobatan ISPA melalui perawatan dirumah sakit meliputi :
a) Obat-obatan yang cukup mencakup antimikroba, bronkodilator, serum anti difteri
b) Pemberian cairan per infuse
c) Pemberian uap untuk melapangkan jalan nafas
d) Pemberian infuse.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar