Senin, 25 Juni 2012

laporan praktikum umpan bodi dan bio esaytest

Latar Belakang
laporan praktikum umpan bodi dan bio esaytest Resistensi adalah bagian dari proses evolusi: adaptasi jasad pada kondisi lingkungan yang di(ber)ubahpopulasi serangga  polimorfik terekspose insektisida, individu rentan terbunuh, sedang yang resisten lulus hidupreproduksi menghasilkan populasi resisten. Ini  terjadi berulang-ulang (menerima aplikasi insektisida  berulang-ulang/terus  menerus). Tipe-tipe insektisida yang  mengawali proses  ini  pada akhirnya kehilangan efisiensi.  Polanya  adalah periode  laten  selama  beberapa  generasi  sementara  resistensi sedang  berkembang--sampai akhirnya meningkat dengan  cepat.  Gen resisten dapat bertahan selama bertahun-tahun. Faktor-faktor yang mempercepat timbulnya resistensi adalah  perkembangbiakan yang cepat/jasad hidup mobil/tekanan seleksi tinggi (kematian 80-90%)/insektisida yang persisten.  Resistensi   silang:  resistensi  yang  disebabkan   oleh   suatu jenis/golongan  insektisida,  meluas ke  jenis  insektisida  yang lain. Resistensi ganda: resistensi suatu strain tunggal terhadap beberapa jenis insektisida yang berbeda.
Menurut sebuah studi dari nyamuk Senegal yang cepat untuk mengembangkan resistensi terhadap insektisida jaring. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa metode terkemuka mencegah penyakit ini mungkin kurang efektif daripada yang diperkirakan sebelumnya. Para peneliti yang mempelajari infeksi malaria di sebuah desa di negara Afrika Barat menemukan bahwa resistensi tumbuh untuk jenis umum insektisida oleh nyamuk Anopheles gambiae - spesies yang bertanggung jawab untuk transmisi malaria ke manusia di Afrika - yang menyebabkan penyakit untuk rebound.
Para peneliti, dipimpin oleh Jean-Francois Trape dari Pembangunan Research Institute di Dakar, menulis dalam sebuah studi dalam The Lancet Infectious Diseases jurnal pada hari Kamis, "Temuan ini menjadi perhatian besar." Meskipun dekade upaya untuk mengalahkan dengan insektisida, penyemprotan dalam ruangan , tempat tidur jaring dan obat-obatan kombinasi, malaria masih membunuh hampir 800.000 orang per tahun, bayi kebanyakan dari mereka dan anak-anak di sub-Sahara Afrika mereka menambahkan.
Trape menunjuk studi dari Afrika dan Amerika Selatan yang telah menyarankan resistensi terhadap insektisida umum adalah meningkat, dan mengatakan hal ini dapat memiliki implikasi serius bagi strategi pengendalian malaria, terutama karena ada beberapa alternatif insektisida yang efektif, murah dan aman bagi manusia.
Para peneliti menilai dampak dari pengenalan obat malaria dikenal sebagai terapi kombinasi artemisinin (ACT) sebagai pengobatan lini pertama untuk malaria, dan distribusi tahan lama deltametrin-kelambu pada populasi pedesaan barat Afrika. Deltametrin adalah salah satu insektisida utama yang digunakan untuk pengendalian malaria di Afrika dan direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Untuk bisa membrantas nyamuk tersebut agar idak resisten terhadap insektisida maka harus dilakukan uji Bioesai test terhadap nyamuk terlebih dahulu untuk melakukan uji bioesai test tersebut terlebih dahulu kita harus melakukan umpan bodi yaitu proses menangkap nyamuk dengan menggunakan badan atau tubuh, bioesai test bertujuan  agar bisa mengetahui tingkat keresistenan nyamuk terhadap insektisida yang kita gunakan, dan juga dalam kosentrasi insektisida berapa persen penggunaan insektisida untuk membrantas nyamuk lebih efektif dan tidak menyebabkan nyamuk resisten terhadap insektisida
Tujuan Praktikum
1.      Mengetahui konsentrasi Insektisida bioesai test
2.      Mengetahui cara uji bioesai test
3.      Mengetahui cara umpan bodi
Manfaad Praktikum
Dengan di adakan praktikum tersebut dapat di ambil manfaat yaitu :
1.         Dapat menjadikan mahasiswa yang mandiri, dan mempunyai keterampilan
2.         Menjadikan mahasiswa terampil didalam mengoprasikan sebuah alat raboratorium
3.         Agar dapat mengembangkan pengalaman praktikum menjadi bahan skripsi.
Konsep Teori
Menurut sebuah studi dari nyamuk Senegal yang cepat untuk mengembangkan resistensi terhadap insektisida jaring. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa metode terkemuka mencegah penyakit ini mungkin kurang efektif daripada yang diperkirakan sebelumnya. Para peneliti yang mempelajari infeksi malaria di sebuah desa di negara Afrika Barat menemukan bahwa resistensi tumbuh untuk jenis umum insektisida oleh nyamuk Anopheles gambiae - spesies yang bertanggung jawab untuk transmisi malaria ke manusia di Afrika - yang menyebabkan penyakit untuk rebound.
1. Umpan Bodi
Umpan body adalah salah satu cara untuk mendapatkan / menangkap nyamuk dengan badan atau tubuh dalam proses umpan bodi ini menangkap nyamuk menggunakan badan yang terbuka tidak menggunakan baju untuk menjadi umpan agar digigit nyamuk dan setelah nyamuk menggigit biarkan ± 10 – 15 detik kemudian di tangkap menggunakan alat yang bernama aspirator.
2. Bioesai test
Adalah suatu cara untuk uji test insektisida terhadap nyamuk, dengan tujuan untuk mendapatkan kosentrasi berapa persen insektisida didalam pembrantasan nyamuk, dan mendaatkan hasil lebih efektif dalam proses pembrantasan nyamuk tersebut, uji bioesai test ini dilakukan sebelum dilakukan proses penyemprotan insektisida dilapangan.
Waktu Pelaksanaan Praktikum
praktikum ini dilaksanakan Pada :
1.      Umpan Bodi
Hari                          : Senin,16 januari 2012
Pukul                       : 07 : 00 – 23 : 00 Wit
Tempat                     :
2.      Bioesai Test
Hari                          :  Selasa,17 januari 2012
Pukul                       : 12 : 00 – 15 : 30 Wit
Tempat                     :
Alat Dan Bahan
1.      Umpan Bodi
a.       Alat
-            Kerajang selambu
-            Aspirator
-            Senter
b.      Bahan
-            Larutan Gula
-            Kapas
-            Tubuh Manusia sebagai sampel
2.      BioEsai Test
a.    Alat
-          Pipet Ukur
-          Gelas Ukur
-          Tempat Plastik
-          Spoit
-          Kertas saring
-          Pengaduk
-          Setopwacth
b.    Bahan
-          Air
-          Insektisida Trigon
-          Nyamuk Sebagai Sampelnya
-          Kertas saring
-          Masker
-          Sarung tangan
Prosedur Kerja
1.      Umpan Bodi
a.      Siapkan Alat dan bahan
b. Siapkan sampel tubuh atau bodi untuk laki-laki bisa dengan cara melepas baju dan mengumpankan bodinya didaerah yang diduga menjadi sarang nyamuk bagi perempuan cukup dengan menggulung lengan bajunya untuk mengumpankan bodinya
c.    Ketika nyamuk telah menghinggap biarkan ± 10-20 detik dengan tujuan agar nyamuk hinggap dan menusukan kebadan kita agar lebih memudahkan proses penangkapan
d.      Setelah itu tangkap dengan menggunakan alat aspirator dengan cara menghisapnya
e.       Setelah didapat Masukan kedalam keranjang kelambu
f.    Basahi kapas dengan larutan gula dan masukan kedalam keranjang kelambu dengan tujuan menjadi suplay makanan nyamuk agar nyamuk tersebut bertahan hidup.
2.      Bioassay Test
a.       Siapkan  Alat dan bahan
b.      Hitunglah kosentrasi insektisida yang digunakan yaitu : insektisida Trigon
25 EC dengan kosentrasi 3,25 %
Rumus : Q =   S × A
                          C
Keterangan :
Q : Jumlah larutan insektisida yang diperlukan
S : Kosentrasi
A : Larutan Air yang di perlukan
C : Kosentrasi biang awal insektisida
Maka :
           Q =      3,25 x 15
                             25
   =      1,95
Q =      1,95 %
c.       Setelah mendapat kosentrasi larutan ambil air sebanyak 15 mil menggunakan pipet ukur
d.      Kemudian tuangkan kedalam tempat gelas plastik
e.       Ambil larutan insektisida trigon menggunakan spoit sebanyak sebanyak 1,95 cc, dan kemudian tuangkan digelas plastik yang ada air 15 mil tersebut
f.       Aduk larutan tersebut menggunakan pengaduk sampai tercampur merata
g.      Setelah tercampur merata masukan kertas saring kedalam larutan tersebut selama satu menit
h.      Kertas saring Setelah direndam selama satu menit di dalam larutan trigon angkat dan di jemur sampai kering
i.        Setelah kertas saring tersebut kering angkat dan tempelkan pada gelas plastik yang telah dirancang untuk tabung uji nyamuk
j.        Kemudian gelas plastik tersebut tempelkan pada dinding masukan nyamuk kedalam gelas plastik menggunakan aspirator,
k.      Hidupkan stopwatch untuk menghitung waktu dalam menit keberapa yyamuk 1-3 tersebut terpapar larutan yang telah kita buat tadi dan amati perkembangannya.
Hasil Praktikum
Dari praktikum yang telah dilakukan maka didapat hasil sebagai berikut :
1.      Umpan Bodi
Berdasarkan praktik umpan bodi yang telah dilakukan di Desa nania kecamatan baguala teluk ambon maka didapatkan hasil  30 Ekor nyamuk.
2.      Bioesai Test
a.         Nyamuk pertama  mati atau terpapar dengan larutan insektisida trigon  kosentrasi 1,95 % dalam menit 20 : 56 detik
b.        Nyamuk ke dua  mati atau terpapar dengan larutan insektisida trigon 25 EC kosentrasi 1,95 % dalam menit 24: 03 detik
c.         Nyamuk ketiga mati atau terpapar dengan larutan insektisida trigon 25 EC kosentrasi 1,95 % dalam menit 35: 23 detik.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan  sebagai berikut :
1.     Umpan Bodi adalah :  Umpan body adalah salah satu cara untuk mendapatkan / menangkap nyamuk dengan badan atau tubuh dalam proses umpan bodi ini menangkap nyamuk menggunakan badan yang terbuka tidak menggunakan baju untuk menjadi umpan agar digigit nyamuk dan setelah nyamuk menggigit biarkan ± 10 – 15 detik kemudian di tangkap menggunakan alat yang bernama aspirator.
2.         Bioesai test adalah : Adalah suatu cara untuk uji test insektisida terhadap nyamuk, dengan tujuan untuk mendapatkan kosentrasi berapa persen  insektisida didalam pembrantasan nyamuk, dan mendaatkan hasil lebih efektif dalam proses pembrantasan nyamuk tersebut, uji bioesai test ini dilakukan sebelum dilakukan proses penyemprotan insektisida dilapangan.
3.         Kosentrasi yang diguanakan didalam membunuh nyamuk dengan menggunakan insektisida Trigon 25 EC dan mampu memamparkan nyamuk dalam menit ke 35 adalah kosentrasi insektisida 1,95 %.
Saran
Dari hasil praktikum diatas maka saran yang bisa diberikan adalah dalam proses pelaksanaan praktikum terutama hal terkait umpan bodi dan Bioesai test perlu pengawasan dari pihak instruktur dan juga ketelitian dalam proses pembuatan larutan, serta ketertiban didalam menggunakan APD agar terhindar dari kecelakaan kerja karena larutan yang  digunakan adalah racun insektisida yang berbahaya juga jika sampai terpapar oleh manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2003, resisten nyamuk terhadap insektisida,( sumbet initernet  : http://www.newsmedical.net/news/20110818/1183/Indonesian.aspx?page=2  ) diakses 25 januari 2012 pukul 23:13 Wit.
H Suwasono2004, uji coba beberapa insektisida terhadap nyamuk, ( sumber internet : www.pusat3.litbang.depkes.go.id ) diakses 25 januari 2012 pukul : 21:05 Wit
Anonim, 2004, uji bioassay pengertian uji bioassay ( sumber Internet : www.agus34drajat.files.wordpress.com/ ) diakses 25 januari 2012 pukul 22,08 Wit
Anonim,2006, UJI KAJI INSEKTISIDA DI LABORATORIUM ( sumber internet : http://epitropcommunity.blogspot.com ) diakses 25 januari 2012 pukul : 00,06 wit
oleh fa siregar - 2004 –abaetsai pada sumur warga jombang ( sumber situs : repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3673/1/fkm-fazidah3.pdf )
Agus Hari Kuswanto – 2006- pembrantasn jentik nyamuk dengan abatesasi ( sumber situs : Wordpress.com/php/pembrantasan jentik nyamuk.html )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar