Menurut Wahid dan Chayatin (2009) syarat-syarat rumah sehat menurut para ahli , Berdasarkan hasil rumusan yang dikeluarkan oleh APHA diamerika, rumah sehat adalah rumah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisiologis.
b. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikologis.
c. Dapat terhindar dari penyakit menular
d. Terhindar dari kecelakaan-kecelakaan
Jika diteliti lebih lanjut, persyaratan yang diuraikan diatas adalah sama dengan persyaratan seperti yang disebutkan berikut ini :
a. Persyaratan letak rumah
Letak rumah yang baik dapat menghindari penghuninya dari bahaya timbulnya penyakit menular, kecelakaan dan kemungkinan gangguan-gangguan lainnya. Persyaratan letak rumah merupakan persyaratan pertama dari sebuah rumah sehat. Berikut ini adalah pertimbangan memilih letak rumah :
1) Permukaan tanah dan lapisan bawah tanah (soil dan subsoil), tanah rendah yang sering digenangi banjir sudah jelas tidak baik menjadi tempat perumahan yang permanen. Tanah berbatu karang biasanya lembab dan dingin, karena air pada waktu hujan tidak bisa meresap didalam tanah. Akan tetapi dengan konstruksi yang baik (lantai kedap air) rumah dengan kondisi tersebut bisa digunakan tanpa ada gangguan. Apabila dilengkapi dengan drainase yang baik.
2) Hadap rumah ( dalam hubungannya dengan matahari, arah angin, dan lapangan terbuka). Dibelahan bumi sebelah utara misalnya, kamar-kamar yang terletak disebelah utara akan menerima sinar matahari yang lebih sedikit. Oleh karena itu, sebaiknya dapur dan ruangan tempat menyimpan makanan terletak dibagian utara rumah.
b. Persyaratan Fisik
Persyaratan fisik meliputi konstruksi dan luas bangunan. Konstruksi rumah harus baik dan kuat sehingga dapat mencegah kemungkinan terjadinya kelembapan dan mudah diperbaiki bila ada kerusakan. Persyaratan fisik menyangkut konstruksi rumah. Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, setiap orang merasa perlu membuat pondasi yang kokoh, supaya konstruksinya kuat. Tipe pondasi bermacam-macam bergantung dari pada berat suatu rumah, atau gedung yang akan dan keadaan bawah tanah (subsoil). Luas bangunan harus disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah, luas lantai bangunan disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tak sebanding dengan penghuninya akan mengakibatkan sesak atau kurang bebas, dan akan menyebabkan tidak sehat, jika salah satu anggota keluarga ada yang menderita penyakit infeksi menular, maka kurangnya suplai oksigen dapat memudahkan terjadinya penularan penyakit.
c. Persyaratan Fisiologis
Rumah sehat harus dipenuhi kriteria ventilasi yang baik, pencahayaan yang cukup, terhindar dari kebisingan dan adanya lapangan rekreasi terutama untuk anak-anak bermain.
1) Ventilasi.
Ventilasi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, rumah sebaiknya dibuat sedemikian rupa sehingga udara segar dapat masuk kedalam rumah, sehingga asap dan udara kotor, dapat hilang secara cepat. Hal ini dapat dicapai dengan menempatkan pintu dan jendela dengan posisi yang tepat, sehingga udara dapat masuk kedalam kamar-kamar dan ruangan ruangan lain didalam rumah. Fungsi fentilasi adalah :
a) Menjaga agar aliran udara didalam rumah tetap segar.
b) Membebaskan udara dalam ruangan dari bakteri-bakteri terutama bakteri pathogen, karena aliran udara yang terus menerus.
c) Menjaga ruangan agar kelembapan, dapat terjaga secara optimal.
2) Pencahayaan
Sebuah rumah dapat dikatakan sebagai rumah yang sehat apabila memiliki pencahayaan yang cukup. Hal ini dikarenakan karena cahaya mempunyai sifat dapat membunuh bakteri atau kuman yang masuk kedalam rumah. Selain itu yang pelu diperhatikan tingkat terangnya cahaya tersebut. Kurangnya pencahayaan akan menimbulkan beberapa akibat pada mata, kenyamanan, sekaligus produktivitas seseorang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pencahayaan yang cukup dalam sebuah rumah sangat mem pengaruhi kesehatan orang yang ada didalamnya.
3) Kebisingan
Saat ini pengaruh kebisingan mulai diperhatikan oleh setiap orang, hal ini dikarenakan kebisingan dapat mengganggu kosentrasi dan kenyamanan seseorang apalagi kalau datangnya tiba-tiba seperti letusan dapat menggangu kehidupan. Orang yang menderita penyakit jantung bisa meninggal seketika karena adanya letusan tersebut. Rumah sehat adalah sebuah rumah yang bisa terhindar dari kebisingan/letaknya jauh dari sumber kebisingan.
d. Persyaratan Psikologis
Rumah sehat harus memiliki pembagian ruangan yang baik, penataan perabot yang rapi, tidak over cowding, dan sebagainya. Persyaratan psikologis over cowding menimbulkan efek efek negatif terhadap kesehatan fisik, mental, maupun moral. Penyebaran penyakit-penyakit menular yang padat penghuninya cepat terjadi. Selain itu, didaerah yang seperti ini, kesibukan dan kebisingan akan meningkat, yang akan menimbulkan gangguan terhadap ketenangan, baik individu, keluarga, maupun keseluruhan masyarakat disekitarnya. Selain itu, ketenangan dan kerahasiaan (privacy) setiap individu tidak akan terjamin dan akan mengakibatkan akses-akses menurunnya moral. Undang undang perumahan dibeberapa negara maju memberi wewenang terhadap pemerintah untuk menaggualangi masalah seperti ini. Rumah atau tempat tinggal dinyatakan over cowding bila jumlah orang yang tidur dirumah tersebut menunjukan hal-hal sebagai berikut.
1) Dua individu dari jenis kelamin yang berbeda, dan berumur diatas sepuluh tahun dan bukan bersetatus sebagai suami istri, tidur didalam satu kamar.
2) Jumlah orang didalam rumah dibandingkan luas lantai telah melebihi ketentuan yang ditetapkan. Rumah sehat adalah sebuah rumah yang tidak over crowding ketenangan dan kenyamanan seseorang bisa terganggu jika tempat tinggal atau rumahnya termasuk golongan over crowding.
Sedangkan Committee on The Hygiene of Housing di Amerika menetapkan sebuah dasar tentang prinsip-prinsip dasar yang harus dipertimbangkan sehubungan dengan syarat-syarat rumah sehat menurut para ahli , untuk meningkatkan kesehatan fisik, mental dan sosial penghuninya.
a. Kebutuhan Kebutuhan Fisiologis
1) Mempertahankan temperatur lingkungan untuk menjaga keseimbangan pengeluaran panas tubuh.
2) Membuat ketentuan ketentuan tentang kadar pengotoran udara yang diperkenankan oleh bahan bahan kimia.
3) Ketentuan tentang iluminasi cahaya siang yang cukup, tapi terhindar dari penyilauan.
4) Ketentuan tentang direct sunlight yang diperkenankan.
5) Ketentuan tentang cahaya buatan yang cukup baik
6) Perlindungan terhadap keributan yang berlebihan
7) Adanya lapangan terbuka untuk berolah raga, rekreasi dan tempat anak-anak bermain.
b. Kebutuhan kebutuhan Psikologis.
1) Ketentuan-ketentuan tentang privacy yang cukup bagi setiap individu
2) Kebebasan dan kesempatan bagi setiap keluarga yang normal.
3) Kebebasan dan kesempatan hidup bermasyarakat.
4) Fasilitas–fasilitas yang memungkinkan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan tampa menyebabkan kelelahan fisik dan mental.
5) Fasilitas-fasilitas untuk mempertahankan kebersihan rumah dan lingkungan.
6) Ketentuan tentang kenyamanan rumah dan disekitarnya.
7) Membuat indeks standar sosial dari setiap masyarakat secara lokal.
c. Perlindungan terhadap penularan penyakit
1) Penyediaan air yang sehat bagi setiap rumah.
2) Ketentuan tentang perlindungan air minum dari pencemaran.
3) Ketentuan tentang fasilitas pembuangan kototan ( jamban ) untuk mengurangi bahaya penyebaran penyakit.
4) Melindungi interior rumah terhadap cowage contamination.
5) Menghindarkan insanitary condition disekitar rumah.
6) Menyediakan fasilitas-fasilitas untuk menyimpan susu dan makanan agar tidak mudah busuk.
7) Ketentuan tentang space dikamar tidur untuk menghindarkan terjadinya kontak infeksi.
8) Menghindarkan adanya sarang tikus dan kutu busuk dalam rumah yang bisa menularkan penyakit.
d. Perlindungan terhadap kecelakaan
1) Membuat konstruksi rumah yang kokoh untuk menghindari bangunan ambruk.
2) Menghindari bahaya kebakaran.
3) Mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan jatuh dan kecelakaan mekasnis lainnya.
4) Perlindungan terhadap electrical shock.
5) Perlindungan terhadap bahaya keracunan oleh gas.
6) Menghindarkan bahaya-bahaya lalu lintas kendaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar