Senin, 25 Juni 2012

pengertian danj enis disenfeksi

pengertian danj enis disenfeksi

Disinfeksi adalah penghancuran mikroorganisme-mikroorganisme yang dapat menye-babkan penyakit. Desinfeksi adalah proses untuk menghilangkan semua bakteri di dalam air. Disinfeksi merupakan pelindung final bagi manusia untuk melawan mikroorganisme patogenik yang menyebabkan penyakit, ter-masuk di dalamnya bakteri-bakteri patogenik. Penghancuran mikroorganisme patogen dan parasit secara disinfeksi sangat membantu pengurangan jumlah penyakit yang disebarkan melalui air dan makanan. Disinfeksi dibagi menjadi dua macam, yaitu disinfektasi secara fisik dan secara kimia.

Disinfeksi secara Fisik
Disinfeksi secara fisik dapat dilakukan dengan cara pendidihan air, penyaringan dan radiasi sinar ultra violet (UV).

Pendidihan Air
Pendidihan air adalah cara yang paling sederhana dan popular untuk membunuh bakteri. Pendidihan sangat efektif dan ekonomis untuk membunuh bakteri, hanya saja beberapa bakteri menghasilkan endospora yang tahan pada suhu yang sangat tinggi sampai beberapa jam. Endospora tersebut masih dapat membahayakan manusia, apalagi bila endospora tersebut dihasilkan oleh bakteri patogenik semacam antraks. Setelah mendapatkan tempat dan lingkungan yang sesuai endospora tersebut dapat aktif kembali menjadi bakteri.

Penyaringan
Penyaringan (biasa) tidak efektif digunakan karena ukuran bakteri yang sangat kecil. Hanya bakteri yang melekat pada partikel padat dengan ukuran yang cukup besar yang dapat disaring. Hanya 5% dari bakteri yang dapat disaring dengan penyaring kasar, 15% dengan penyaring yang halus, 20% dengan grit chamber dan 30% dengan sedimentasi primer.


                                                      Disinfeksi secara Kimia
Disinfeksi secara kimia dilakukan dengan cara menambahkan bahan-bahan kimia tertentu yang dapat membunuh bakteri yang disebut dengan disinfektan. Disinfektan memberikan efek penghambatan (cidal effects) dengan cara berinteraksi dengan satu atau lebih target di dalam sel mikrobial. Target-target disin-fektan di dalam sel mikrobial yaitu lapisan peptidoglikan, membran sitoplasma, mem-bran luar, protein struktural, grup tiol dari enzim, asam nukleat, amplop viral, kapsid atau asam nukleat, dan lapisan pelindung spora.
Klorin
Klorinasi pertama kali digunakan pada awal abad ke-20. Klorin (Cl2) membentuk asam hipoklorit (HOCl) yang secara efektif mampu menginaktifkan mikroorganis-me di dalam air.
Penggunaan klorin sebagai disinfektan ternyata mempunyai kelemahan, yaitu:
a. Terbentuknya senyawa beracun yang dapat membahayakan manusia dan hewan seperti THM (Trihalometana) dan klorohidroksifuranon yang mengaki-batkan kanker.
b. Meningkatkan resiko timbulnya penyakit kardiovaskular.

Kloramin
Kloraminasi adalah disinfeksi air dengan menggunakan kloramin sebagai peng-ganti klorin bebas (Cl2). Penggunaan kloramin ternyata menghasilkan lebih sedikit THM. Akan tetapi, kloramin mempunyai kelemahan sebagai berikut:
a. Dapat meracuni ikan karena mengoksidasi haemoglobin menjadi methemoglo-bin yang kapasitasnya lebih rendah dalam membawa oksigen.
b. Menyebabkan anemia haemolitik pada pasien hemodialisis.

Klorin Dioksida
Klorin dioksida adalah disinfektan yang mempunyai kecepatan dan efektifitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan klorin dalam menginaktifkan bakteri. Klorin dioksida tidak mengakibatkan pembentukan THM dan tidak bereaksi dengan amonia untuk membentuk kloramin.
Kelemahan penggunaan klorin dioksida sebagai isinfektan adalah sebagai berikut:
a. Mengganggu fungsi tiroid
b. Pembentukan klorit dan klorat di dalam air dikhawatirkan dapat mengakibat-kan methemoglobinemia
Ozon
Ozon diproduksi dengan cara melewatkan udara kering ke celah antaa elektroda dan dengan menggunakan listrik AC dengan tegangan antara 8000-20.000 volt. Ozon pertama kali diperkenalkan sebagai agen pengoksidasi yang kuat untuk menghilangkan rasa, warna dan bau. Oksidan ini sekarang digunakan sebagai disinfektan untuk menginaktifkan bakteri patogenik dan sebagai prekursor THM. Kelemahan penggunaan ozon sebagai disinfektan bakteri adalah sebagai berikut:
a. Ozon tidak meninggalkan residu di dalam air sehingga perlu dikombinasikan dengan disinfektan lain.
b. Mahalnya biaya operasional.
c. Pembentukan senyawa bromat yang karsinogen dan mutagenik.
d. Dapat meningkatkan toksisitas efluen.
Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar