Jumat, 21 September 2012

Pengertian Menyusui dan tindakan menyusui

Pengertian Menyusui
Menyusui adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam memberikan makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan yang unik terhadap kesehatan ibu dan bayi (WHO/UNICEF, 1994).

Tindakan Menyusui
Menurut Purwanti (2004), kegiatan ibu menyusui meliputi :
  1. Pilih posisi yang paling nyaman untuk menyusui. Siapkan peralatan, seperti kapas, air hangat, handuk kecil yang bersih atau tisu, bantal untuk penompang bayi, selimut kecil.
  2. Baringkan bayi diatas bantal dengan baik, sehingga posisi bayi saling berhadapan dengan ibu. Perut ibu berhadapan dan bersentuhan dengan perut bayi, perhatikan kepala agar tidak terjadi pemuntiran leher dan punggung bayi harus tidak membungkuk.
  3. Mula-mula massase payudara dan keluarkan sedikit ASI untuk membasahi puting susu, tujuannya menjaga kelembapan puting, kemudian oleskan puting susu ibu ke bibir bayi untuk merangsang refleksi hisap bayi.
  4. Topang payudara dengan tangan kiri atau tangan kanan dan empat jari menahan bagian bawah areola mamae sampai bayi membuka mulutnya.
  5. Setelah bayi siap menyusu, masukkan puting susu sampai daerah areola mamae masuk ke mulut bayi. Pastikan bayi menghisap dengan benar dan biarkan bayi bersandar ke arah ibu, jaga agar posisi kepala tidak menggantung, karena kondisi ini akan menyebabkan bayi sulit menyusui dengan benar. Saat menghisap akan sering terlepas karena tidak ada tahanan pada kepala, mulut bayi tidak tertekan pada payudara ibu.
  6. Pertahankan posisi bayi yang tepat dan nyaman, sehingga memungkinkan bayi dapat menghisap dengan benar. ASI keluar dengan lancar dan puting susu ibu tidak lecet. Bila posisi tidak benar dan puting susu ibu lecet akan menjadi pintu masuk kuman yang membahayakan ibu dan bayi.
  7. Susui bayi selama ia mau dan berikan ASI secara bergantian pada kedua payudara, sehingga mempertahankan ASI tetap diproduksi seimbang pada kedua payudara.
  8. Bila menghadapi masalah, segera cari bantuan petugas yang memahami tatalaksana ASI, sehingga segera mendapatkan pemecahannya karena bila produksi ASI mengalami penekanan, produksinya akan segera berhenti dan sulit untuk dirangsang kembali.
  9. Setelah menyusui, bila bayi tidak tidur, sendawakan bayi dengan meletakkan bayi telungkup kemudian punggungnya di tepuk-tepuk secara perlahan atau bayi ditidurkan telungkup di pangkuan dan tepuk punggung bayi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar